•   13 April 2025 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Neni Geram; Anggaran Stunting Banyak Dipakai Rapat dan 'Studi Banding, Kini Dialihkan ke Makanan Bayi dan Bumil

Bontang - M Rifki
08 April 2025
 
Neni Geram; Anggaran Stunting Banyak Dipakai Rapat dan 'Studi Banding, Kini Dialihkan ke Makanan Bayi dan Bumil Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni.

Bontang - Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni tak mampu menyembunyikan kekesalannya terhadap kinerja OPD dalam menangani persoalan stunting. Apalagi anggaran yang seharusnya dimaksimalkan untuk penanganan justru banyak dipakai untuk perjalanan dinas atau studi banding. 

Kekesalan itu diungkapkan saat Neni memberikan arahan kepada ASN yang menghadiri halalbihalal lebaran Idul Fitri di Halaman Kantor Wali Kota Bontang, Selasa (8/4/2025) pagi. 

Neni Moerniaeni menyemprot sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) khususnya yang terlibat dalam penanganan stunting. Mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) karena belum serius menangani stunting.

Bahkan di depan ribuan ASN Neni mempertanyakan progres persebaran Stunting ke Kepala Dinkes Bontang Bahtiar Mabe. Namun yang bersangkutan tidak terdengar menjawab. 

Dengan begitu Neni menilai OPD yang menangani Stunting lebih mementingkan perjalanan dinas. Kemudian, dirinya juga kecewa OPD lebih banyak melakukan kegiatan seremonial yang terkesan membuang-buang anggaran. Padahal di Bontang masih ada 1.383 anak diagnosa stunting. Penanganannya pun cenderung diabaikan. 

"Ini jangan lagi ada perjalanan dinas untuk program stunting. Kasian anggarannya malah tersedot banyak ke sana ketimbang jalankan program," ucap Neni kepada Klik Kaltim. 

Bahkan Neni menerima informasi terdapat OPD yang menjalankan program penanganan stunting justru memberikan makan snack ikan teri. 

"Itu kan sangat prihatin. Ke depan tidak ada lagi yang seperti itu," katanya.

Kata dia, Pemkot kini telah mengalihkan anggaran Rp7,5 miliar untuk pemberian makan gratis sebanyak 2 kali dalam sehari. 

Anggaran ini diplot ke Dinas Kesehatan. Dana itu pun tidak boleh digunakan untuk program rapat dan perjalanan dinas. Agar program ini bisa berjalan dengan maksimal. Makan gratis ini akan berlangsung selama 3 bulan. 

"Kalau sudah langsung bisa dilaksanakan. Setiap porsi seharga Rp15 ribu. Per hari jadinya Rp30 ribu,"sambungnya.

Setelah program ini berjalan nanti akan dievaluasi. Kemudian baru akan terlihat angka stunting terbaru pasca ada intervensi Pemkot Bontang. (*)






TINGGALKAN KOMENTAR