•   22 November 2024 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Murid SMPN 1 Bontang Belajar di Lantai

Bontang - M Rifki
10 November 2022
 
Murid SMPN 1 Bontang Belajar di Lantai Pelajar di SMP Negeri 1 Bontang terpaksa belajar di ruang darurat karena keterbatasan kelas/Ist-Klik Kaltim

KLIKKALTIM.COM- Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Bontang kekurangan 6 kelas untuk peserta didik. 

Walhasil, mereka belajar di ruangan yang disulap menjadi kelas. Kondisi itu sudah terjadi sejak 2017 lalu. 

SMP Negeri 1 merupakan sekolah rujukan nasional. Menyandang status tersebut seharusnya jumlah kelas sebanyak 24 rombongan belajar. 

Klik Juga : Iuran Gedung Kantin Sekolah Rp 1,2 Juta Disoal Wali Murid, Ini Penjelasan Kepsek SMPN 1

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Bontang Riyanto mengatakan, hampir tiap tahun sudah mengajukan bantuan kelas baru. 

Namun, ternyata masih belum bisa direalisasikan. 

Untuk menyiasati kelebihan rombongan belajar, kepala sekolah mengubah fasilitas ruangan laboratorium hingga aula menjadi kelas belajar.

Dari pantauan Klik Kaltim, terdapat dua kelas yang dijadikan satu di dalam gedung serbaguna. Dua rombel itu hanya dipisahkan menggunakan papan.

Klik Juga : Disdikbud Minta Iuran Renovasi Kantin SMPN 1 Bontang Ditinjau Ulang

Untuk aktivitas belajar dan mengajar. Peserta didik tidak menggunakan kursi. Mereka terpaksa duduk melantai. 

"Jadi memang setiap tahun saat menjadi sekolah rujukan minimal harus punya 24 rombel. Setiap tahun kita tambah dari jumlah awal hanya 18 saja," kata Riyanto kepada Klik Kaltim, Jumat (11/11/2022). 

Sebenarnya, kajian dan estimasi anggaran sudah disusun tinggal eksekusi dari pemerintah saja. 

Bukan hanya ruang kelas, SMP Negeri 1 juga membutuhkan ruangan untuk gudang. Kalau saat ini banyak buku yang disimpan diluar kelas. Baru ada juga yang ditumpuk ke satu tempat dan tidak bisa diakomodir di bangunan lama gudang. 

"Kami gunakan sistem gantian. Jadi kalau ada siswa yang belajar di lab akan ditukar ruangannya," sambungnya. 

Minim Lahan

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Bontang Saparudin mengatakan, usulan untuk DAK sebanyak Rp 4 Miliar. 

Tetapi, untuk SMP Negeri 1 belumm bisa. Karena, setelah disurvei menggunakan peta satelit. Tidak ada lahan baru yang bisa untuk membangun gedung baru. "Yang ada mereka mau bongkar gedung baru bangun baru. Nah berdasarkan Dapodik tidak bisa. Jadi setelah disurvei gagal ada alokasi masuk ke sana," ucap Saparudin. 

Lebih lanjut, Pemkot Bontang akan mengusahakan mencari alternatif anggaran lain untuk mengakomodir penambahan ruang kelas. 

"Kami berusaha maksimallah. Karena kan bukan hanya SMP satu saja yang perlu tetapi sekolah lain ada yang lebih urgen," pungkasnya






TINGGALKAN KOMENTAR