Merebak Virus Lumpy Skin, Sapi dari Jawa Tak Boleh Masuk Bontang, Sulsel Zona Kuning

Bontang - Wabah penyakit menular pada sapi merebak jelang perayaan Idul Adha 2025. Itu sebabnya Pemkot melarang sapi dari beberapa wilayah masuk ke Bontang, khususnya dari wilayah pulau Jawa.
Fungsional Ahli Muda Medik Veteriner Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKPPP) Bontang drh Riyono mengatakan, di 2025 ini gejala penyakit hewan sapi kembali merebak. Salah satunya penyakit terjangkit Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang pada kulit hewan.
Untuk, saat ini akhirnya pasokan sapi hanya bisa didatangkan dari NTT. Sementara sapi dari pulau Jawa masih dilarang untuk didatangkan ke Bontang.
"Sulsel sekarang zona kuning. Tapi Pemprov punya kebijakan sapi yang didatangkan dari Sulsel harus ada hasil uji klinis," ucap Riyono kepada Klik Kaltim, Sabtu (19/4/2025).
Lebih lanjut Pemkot Bontang menghitung kebutuhan sapi pada momentum Idul Adha 1446 Hijriah angkanya mencapai seribu ekor dan kambing berkisar di 700 ekor.
Sementara pasokan Bontang yang benar-benar zona hijau hanya tersisa 1 wilayah, yaitu NTT. Walhasil, peternak pun berfikir ulang mendatangkan sapi dari Sulsel karena persoalan adminstrasi yang harus dilewati. Dampaknya nantinya akan berpengaruh terhadap harga jual.
"Dampaknya ke harga pasti. Bisa-bisa naik. Tapi nanti akan dilihat," sambungnya.
Dia mengatakan DKPPP akan melakukan sidak menjelang Idul Adha. Hal itu dilakukan agar pasokan hewan kurban yang dijual layak dikonsumsi. (*)
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: