•   17 May 2024 -

Jangan Tunggu Korban Lain, Keluarga Korban Serangan Minta Buaya Direlokasi

Bontang - M Rifki
13 Agustus 2023
Jangan Tunggu Korban Lain, Keluarga Korban Serangan Minta Buaya Direlokasi Rombongan BKSDA Kaltim saat mengunjungi pihak keluarga korban serangan buaya di Guntung./ M Rifki- Klik Kaltim.

KLIKKALTIM.COM - Warga mendesak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim melakukan relokasi buaya di kawasan Guntung. Desakan ini mencuat setelah kasus serangan buaya kepada salah seorang warga.  

Anas, ayah dari Fitri korban serangan buaya Guntung meminta agar predator berdarah dingin di wilayah tersebut  segera relokasi. Hal tersebut untuk mencegah jatuhnya korban lain. 

Saat ini putrinya yang berumur 27 tahun masih dirawat di RS Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Kota Samarinda untuk pemeriksaan di paru-parunya.

Kepada awak media kesedihan masih sangat nampak. Namun, hingga saat ini dirinya terus berharap semua buaya bisa direlokasi agar tidak lagi muncul korban. 

"Kami minta secepatnya agar tidak ada korban jiwa lagi. Masa mau tunggu ada korban lagi," kata Anas saat bertemu Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim, Minggu (13/8/2023). 

Lebih lanjut kata Anas seluruh warga juga pasti akan bersepakat saat ada penangkapan buaya yang dinilai membahayakan. 

Memang di kawasan tempat anaknya diserang itu tidak jauh dari rumah Ambo youtuber buaya Riska yang sering memberi makan di pinggir sungai.

"Kami juga tunggu rencana aksinya dari BKSDA," sambungnya. 

Dikonfirmasi juga Ketua RT 02 Kelurahan Guntung Syaiful menuturkan warga sepakat agar buaya direlokasi. Apalagi banyak dari warga yang memiliki anak kecil. 

Sepanjang dirinya tinggal di Guntung ini, kali pertamanya ada tragedi penyerangan buaya.

"Kami tidak mau ada korban kedua. Kalau ada buaya langsung sikat saja," terang Syaiful. 

Sementara Kepala Seksi Wilayah Dua Tenggarong BKSDA Kaltim Suriawati Halim, mengaku siap untuk menangkap buaya yang merisaukan warga. 

Tetapi terlebih dahulu harus ada kesepakatan dari Pemkot Bontang. Karena dengan menangkap saja bukan sebuah solusi. 

Pasalnya wilayah itu memang habitat buaya yang mungkin saja merasa terpinggirkan dari asalnya. Sementara ini BKSDA dengan keras melarang aktivitas pemberian makan hewan buas. 

"Kita siap saja kalau relokasi buaya yang dinilai membahayakan. Tapi perlu diingat kawasan sungai itu juga habitatnya. Jadi kalau diangkut semua penangkaran pasti overload," tutur Suriawati.




TINGGALKAN KOMENTAR