•   28 April 2024 -

Industri Pengolahan Sampah di Bontang Lestari Batal Dibangun

Bontang - M Rifki
19 April 2022
Industri Pengolahan Sampah di Bontang Lestari Batal Dibangun Wali Kota Bontang beserta DLH meninjau lokasi TPST di Kelurahan Bontang Kuala/ Klik Kaltim

KLIKKALTIM.COM- Rencana pembangunan pabrik pengolahan sampah plastik di Bontang dipastikan batal. 

Pemkot Bontang menolak skema kerja sama dengan PT Geo Trash Management karena mewajibkan berbagi modal untuk pendirian industri ini. 

Pendirian pabrik ini membutuhkan dana sekitar Rp 71 miliar. Pemkot Bontang diminta ikut menyetor modal demi membangun industri tersebut. 

Perusahaan asal Australia ini bakal mengolah sampah plastik menjadi biodisel. Dengan teknologi ini persoalan sampah bisa diurai menjadi komoditas bernilai jual tinggi. 

Sebelumnya rombongan Pemerintah Kota Bontang juga telah melihat salah satu pilot project di Lombok Nusa Tenggara Barat beberapa bulan lalu. 

Wali Kota Bontang Basri Rase mengungkapkan, seusai kunjungan ke sana belum ada tindak lanjut. Pemerintah sudah meneken nota kesepahaman dalam penyediaan lahan 4 hektar untuk pabrik ini. 

Belakangan mereka meminta agar Pemkot Bontang ikut dalam pendanaan modal. "Kendalanya di pendanaan. Kita sudah siapkan lahannya, jadi menunggu saja cuman belum ada tindaklanjuti," kata Basri kepada Klik Kaltim, Senin (18/4/2022). 

Klik Juga : Investor Industri Pengolahan Sampah Plastik Mulai Susun Studi Kelayakan

Dikesempatan yang sama Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Heru Triatmojo mengatakan Pemkot Bontang sangat berat hati untuk sharing modal dengan menggunakan dana APBD. 

Pasalnya untuk berkontribusi menanamkan modal uang Pemkot harus melewati banyak. Misalnya butuh rancangan aturan berupa Perda, dan persetujuan DPRD tingkat kota. 

Sementara, melihat kondisi keuangan daerah tentu belum mampu menanamkan modal khusus pengelolaan sampah plastik menjadi biodisel. 

"Komunikasi awal PT Geo Trush mau menanamkan modal murni seluruhnya. Tetapi ada perubahan, jadi belum dilanjut dulu," kata Heru. 

Tentu rencana itu ke depan hanya akan menjadi beban dan masih tidak masuk dalam hitungan. Artinya rencana penyusunan Feasibility Study juga urung dilakukan. 

"Jadi belum ada komunikasi lebih lanjut. Rancangan awal nya juga belum sampai ke kajian FS," terangnya. 

Padahal, dengan keberadaan industri tersebut. Sangat berpotensi mengatasi penumpukan sampah yang lambat laun akan mengalami peningkatan.

Saat ini saja setiap hari Kota Bontang bisa menghasilkan 101 kilo gram sampah per bulannya, 17 persen diantaranya merupakan sampah jenis plastik. 

Perusahaan itu kan tentu menyiapkan alat bernama Pirolisis. Nah nantinya alat itu akan mengola sampah sebagai bahan baku dasar plastik seperti kantong kresek, plastik bungkusan permen dan jajan, Styrofoam, sandal bekas, ban bekas untuk diolah. 

"Selain ekonomis, juga akan mengurangi polusi udara yang berlebih di Kota Bontang. Jadi, kita tunggu aja bagaimana kedepannya," pungkasnya.




TINGGALKAN KOMENTAR