•   03 May 2024 -

Investor Industri Pengolahan Sampah Plastik Mulai Susun Studi Kelayakan

Bontang - M Rifki
03 Oktober 2021
Investor Industri Pengolahan Sampah Plastik Mulai Susun Studi Kelayakan Wali Kota Bontang Basri Rase meninjau industri pengolahan sampah plastik milik PT Geo Trash Management di Lombok, Nusa Tenggara Barat/Hms

KLIKKALTIM.COM - Keinginan investor asal Australia, PT Geo Trash Management menanamkan modal mereka di Bontang pelan-pelan berjalan. 

Perusahaan pengelola limbah plastik ini tengah menyusun studi kelayakan atau Feasibility study (FS) untuk berinvestasi di Bontang Lestari. 

Dengan nilai proyek Rp 71 miliar perusahaan akan mendirikan pusat industrinya di sekitar kawasan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Bontang Lestari. 

Di atas lahan kurang lebih 4 hektar, bisnis ini menjadi pelopor industri pengelolaan sampah plastik pertama di Kota Bontang. Limbah plastik nanti akan diolah menjadi bahan bakar bio solar.

Nantinya, perusahaan asal Australia ini bakal bermitra dengan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), pemulung dan komunitas yang membidangi pengelolaan sampah plastik. 

Sampah plastik dari mereka bisa langsung dijual ke lokasi produksi PT Geo Trash Management. 

Saat ini, Pemkot Bontang tengah menunggu studi kelayakan bisnis dari mereka. 

Untuk, mengetahui produksi pengelolaan industri ini, Pemkot Bontang sudah meninjau ke Lombok, Nusa Tenggara Barat, wilayah yang menjadi pilot project dari perusahaan tersebut. 

"Beberapa waktu lalu sudah melihat bagaimana produksi pengelolaan PT Geo Trash. Jadi Pemkot saat ini hanya tinggal menunggu FS nya saja," kata PLT Kepala Dinas Lingkungan Hidup Heru Triatmojo, melalui ponselnya, Sabtu (2/10/2021). 

Lebih lanjut, perusahaan pun telah meminta data luasan lahan yang telah dipersiapkan oleh Pemkot Bontang. Lahan tersebut berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bontang Lestari. 

"Nantinya, lahan seluas 4 hektar itu akan disewakan kepada PT Geo Trash, dan kami sudah kirimkan foto lokasi menggunakan drone," tuturnya. 

Dengan akan adanya industri pengelolaan sampah plastik, Heru berharap bisa mengatasi penumpukan sampah secara berlebih.

Saat ini saja setiap hari Kota Bontang bisa menghasilkan 101 kilo gram sampah, 17 persen diantaranya merupakan sampah jenis plastik. 

"Dengan adanya alat bernama Pirolisis akan mengola sampah sebagai bahan baku dasar dari plastik yang tidak bisa di daur ulang, Misalnya kantong kresek, plastik bungkusan permen dan jajan, Styrofoam, sandal bekas, ban bekas dan jenis karet lainya," ucapnya.




TINGGALKAN KOMENTAR