•   05 May 2024 -

Faisal Pertanyakan Anggaran Rp 5,6 Miliar untuk Pembelian Alat Uji Kir

Bontang - Asriani
31 Agustus 2021
Faisal Pertanyakan Anggaran Rp 5,6 Miliar untuk Pembelian Alat Uji Kir Anggota Komisi III DPRD Bontang Faisal/Hms

KLIKKALTIM - Anggota Komisi III DPRD Bontang, Faisal mempertanyakan dana Rp 5,6 miliar untuk pembelian alat uji tahun ini. 

Anggaran yang sudah dimasukkan dalam daftar belanja prioritas di APBD Pergeseran mendahului perubahan itu, hingga sekarang belum ada. 

"Apakah mereka mau memulai atau tidak, saya belum ada liat pekerjaan sedikitpun," terangnya saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler, Selasa (32/8/2021).

Politisi Partai Nasdem ini menyayangkan lambanya kinerja pemerintah dalam urusan ini. Padahal, daftar belanja di dalam APBD pergeseran mendahului perubahan sudah diteken sejak Juni lalu. 

Klik Juga : Basri Pasrah Master Plan Banjir Tak Diloloskan Dewan

Tetapi, di penghujung bulan kedua, progres dari kegiatan itu belum tampak berjalan. "Ini apa sih masalahnya kok lama sekali pemesanannya," seru anggota dewan 2 periode ini. 

Faisal mengaku dapat aduan dari warga yang mengeluhkan layanan uji Kir belum ada Bontang. Mereka harus ke Samarinda untuk uji kendaraannya. 

"Itu ada juga warga yang mobilnya tak bisa masuk perusahaan karena Kir-nya mati," ungkapnya.  

Ia mengaku tak habis pikir, seharusnya uji Kir di Bontang masuk dalam daftar prioritas. Sebab selain memberi pelayanan ke warga, dari jasa ini juga menyumbang pendapatan ke daerah. 

Menyikapi persoalan ini, ia berencana memanggil Dinas Perhubungan untuk klarifikasi progres uji Kir itu. 

Masuk Lelang 

Kepala Dinas Perhubungan Kamilan mengaku pengadaan alat uji kir sudah masuk tahap lelang di Unit Layanan Pengadaan. 

Kamilan menjelaskan, dari kontrak itu pemenang lelang diwajibkan bisa menyelesaikan pekerjaannya dalam tempo 45 hari. 

"Target kami November sudah ada barangnya," katanya. 

Namun dirinya mengaku belum bisa memastikan alat itu sudah bisa melayani uji kendaraan. Sebab, instansinya harus konsultasi lebih dulu dengan kementrian. 

"Apakah barang itu boleh diuji di Bontang dalam bentuk ujian portabel yang alat-alat belum ada gedungnya," pungkasnya. 

 




TINGGALKAN KOMENTAR