•   24 April 2024 -

Empat Bulan Tak Digaji, Puluhan Cleaning Service Malah Dipecat Tiba-tiba

Bontang - Juwi Ananda
02 Mei 2017
Empat Bulan Tak Digaji, Puluhan Cleaning Service Malah Dipecat Tiba-tiba Salah satu mantan karyawan CS Pemkot Bontang menunjukkan surat penryataan kepada Wartawan. Mereka menuntut management PT Bumi Bangikirai Mandiri melunasi tunggakan gaji mereka selama 4 bulan

BONTANG.KLIKKALTIM - Sebanyak 40 Cleaning Service (CS) di lingkungan Pemkot Bontang menggelar aksi demonstrasi di Gedung Graha Praja Pemkot Bontang, Selasa (2/5) pagi. Mereka menuntut pihak penyedia kerja, PT Bumi Bangkirai Mandiri (BBM) melunasi sisa gaji mereka selama 4 bulan yang tertunggak.

Tak hanya itu, mereka pun menuntut manajemen PT BBM memberikan penjelasan atas pemutusan hubungan kerja yang mereka terima.

“Kami ini kerja dengan baik, tiba-tiba dipecat sepihak. Tapi, jasa kami selama 4 bulan belum dibayar oleh pengusaha, langsung pecat saja,” tukas Nasrawati bersama puluhan rekannya saat menggelar aksi di teras Gedung Graha Praja.

Dirinya mengaku sudah bekerja di PT BBM sejak tahun lalu sebagai CS. Dia bersama 130 rekannya diterima bekerja dengan masa kontrak yang ditentukan oleh management.

Namun, sejak Januari lalu, pihak penyedia kerja tidak lagi membayar gaji para karyawan mereka. Management beralasan belum mendapat pembayaran dari Pemkot Bontang, selaku pemberi kerja.

Memasuki masa kerja tahun kedua, tiba-tiba dirinya bersama 39 rekannya yang lain diberhentikan karena tidak lolos dalam ujian seleksi karyawan yang digelar beberapa waktu lalu. PT BBM harus menggelar tes tertulis untuk memilih karyawan yang akan dipekerjakan.

“Katanya ada rasionalisasi, dan ada disebutkan di dokumen kontrak baru. Makanya kami yang kemarin sudah kerja di sini diseleksi lagi, kami yang tidak lulus langsung diberhentikan,” ujar Imbar salah peserta aksi.

Tak hanya disitu, saat pekerja ingin mencairkan Jaminan Hari Tua (JHT) di BPJS Ketenagakerjaan, dana yang mereka terima hanya untuk 2 bulan masa kerja. Sedangkan mereka sudah bekerja sejak tahun lalu hingga Maret ini.

“Sudah tidak ada seragam saat kerja, ternyata jaminan kami hanya dibayar 2 bulan saja oleh pengusaha ini,” ketusnya.

Dihubungi terpisah, Direktur PT BBM, Achmad Faizal membantah tudingan oleh puluhan mantan CS tersebut. Menurutnya kontrak mereka dihentikan, lantaran lolos kualifikasi kriteria pekerja yang di butuhkan.

“Mereka sudah kami tes, tapi yang lolos hanya 86 orang saja. Apalagi volume pekerjaan sekarang sudah berkurang, mau tidak mau kami harus hentikan kontrak mereka,” kata pria yang akrab dipanggil, Ical.

Kendati demikian, dirinya membenarkan adanya kebijakan penghentian dari pihak manajemen. Pasalnya dari total 130 karyawan, hanya 86 saja yang murni melalui proses perekrutan. Selebihnya kebijakan toleransi beberapa pihak.

Dijelaskan, dokumen kontrak baru dari pemberi kerja menyebutkan sejumlah kegiatan berkurang. Untuk itu, dirinya pun harus melakuan pengurangan tenaga kerja. Kendati nilai kontrak tahun ini dengan tahun sebelumnya tidak alami perubahan jumlah.

"Sama kontraknya Rp 3 Milliar, tapi kan ada pengurangan volume kerja. Kita harus sesuiakan dan itu pun disebutkan di kontrak kerja," kata Ical.

Sementara itu, terkait sisa gaji para karyawan, dirinya mengaku akan melunasi tunggakan tersebut pekan ini. (*)




TINGGALKAN KOMENTAR