•   25 April 2024 -

Dibalik Alasan Hartono Mundur dari Demokrat, karena Rumor Irwan Fecho Punya 'Jagoan' Baru

Bontang - Redaksi
03 Februari 2022
Dibalik Alasan Hartono Mundur dari Demokrat, karena Rumor Irwan Fecho Punya 'Jagoan' Baru Hartono Kadrie Salam Ketua DPC Demokrat Bontang/Ist

Hartono Kadrie Salam, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Bontang mundur. Keputusannya didasari dugaan sang Ketua Dewan Pimpinan Daerah Kaltim baru, Irwan atau akrab disapa Irwan Fecho yang tak menginginkan dirinya.

KLIKKALTIM.COM -- Hartono mengirim pesan pamit ke nomor ponsel Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Rabu (2/2/2022) siang. 

Ia memutuskan mundur dan tak ingin mencalonkan lagi di kontestasi ketua DPC Demokrat Bontang. 

Selain ke AHY pesan singkat itu diteruskan juga ke Sekretaris DPP Partai Demokrat, Teuku Riefki Harsya serta sejumlah pengurus DPD Demokrat Kalimantan Timur. 

Hartono mengungkapkan alasan dirinya tak ingin bertahan di partai yang 2 tahun dipimpinnya ini. Ia mengaku menerima kabar, dirinya tak mendapat dukungan dari Ketua DPD Demokrat Kaltim terpilih Irwan Fecho. 

Anggota DPR RI periode 2019-2024 itu dikabarkan punya jagoan pengganti Hartono di Bontang. 

Di awal, Hartono dan Irwan berseberangan di Musda. Di Musda DPD lalu, Hartono mengunggulkan bupati nonaktif Penajam Pase Utara, Abdul Gafur Mas'ud. Namun, langkahnya kandas usai terjerat OTT Komisi Pemberantasan Korupsi. 

Hartono menilai kepemimpinan Irwan Fecho tak sah, karena pemilihannya tanpa melibatkan pengurus inti DPC se-Kaltim, melainkan keputusan DPP Partai Demokrat. 

Klik Juga : Anggota DPR RI Irwan Fecho Tinjau Proyek Jembatan Program Kotaku di Bontang Kuala

Ia juga kecewa saat kunjungan AHY ke Kaltim, Senin (31/1/2022) kemarin. Hartono bilang kunjungan putra sulung mantan Presiden RI itu tak dikabarkan ke dirinya. 

"Ini sudah kita dengar kabar akan diganti, giliran AHY datang ke Kaltim gak ada kabarnya juga," ungkap Hartono kepada Klik Kaltim, Kamis (3/2/2022). 

Sikap pimpinannya itu lalu direspon beragam dari sejumlah pengurus DPC Demokrat Bontang. Kamis, (3/2) kemarin, Bendahara didampingi Ketua Badan Pemilu (Bapilu) Demokrat serta pengurus inti menggelar jumpa pers. 

Dihadapan wartawan, sebagian pengurus mengaku akan mengikuti langkah Hartono untuk hengkang dari partai berlambang Mercedes ini. Tapi, ada juga pengurus menahan diri, menunggu keputusan internal Pimpinan Anak Cabang (PAC).  

Keputusan Hartono hengkang tak mengejutkan pengurus partai di Bontang. Di dalam rapat internal, niatan mundur acap kali dilontarkan namun dikuatkan oleh para pengurus. 

"Iya memang sering bilang mau mundur, tapi kami dorong supaya tetap pimpin kami," ujar Bendahara DPC Partai Demokrat Bontang, Suhut Harianto saat jumpa pers di Kantor Sekretariat di Kompleks Halal Square, Kamis (3/2/2022). 

Suhut dan mayoritas pengurus menginginkan agar DPD Demokrat melanjutkan kepemimpinan Hartono di Bontang. 

Ia menampik dugaan pimpinannya akan dicopot, justru DPD Kaltim bakal mencalonkan lagi Hartono sebagai calon tunggal di Musyawarah Cabang nanti. 

"Nanti hanya ada calon tunggal, yah pak HKS yang diunggulkan," ujar Suhut diamini sejumlah pengurus di sesi jumpa pers. 

Kepengurusan DPC Demokrat Bontang sudah berakhir sejak 17 Januari lalu, sebelum Musyawarah Daerah DPD Kaltim. 

Rencananya, Muscab pemilihan Ketua DPC Demokrat Bontang dimulai pasca pelantikan pengurus DPD Demokrat Kaltim. 

Media coba menghubungi Ketua DPD Demokrat Kaltim Irwan namun urung mendapat respon. Pesan singkat yang dikirimkan hanya dibaca. Pun dihubungi nomor ponselnya tak diangkat sejak, Kamis (3/2/2022) hingga hari ini. 




TINGGALKAN KOMENTAR