•   29 April 2024 -

Carut Marut Data Kemiskinan di Bontang; Tembus 47 Ribu Orang 2023, Validitas Diragukan

Bontang - Redaksi
21 Desember 2023
Carut Marut Data Kemiskinan di Bontang; Tembus 47 Ribu Orang 2023, Validitas Diragukan Salah satu rumah warga miskin Kota Bontang/Dok Klik Kaltim

KLIKKALTIM.COM - Basis pendataan jumlah warga miskin di Bontang diragukan semua pihak. Pun Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM) yang memproduksi data kemiskinan juga ragu dengan hasilnya. 

DPRD Bontang meminta agar pemerintah segera merevisi pendataan jumlah warga miskin. Program penanggulangan kemiskinan sulit tepat sasaran apabila basis datanya kacau. Anggota Komisi I DPRD Bontang Raking mendesak revisi dilakukan segera. 

Pemerintah melalui laman Simpatiku mencatat jumlah warga miskin mencapai 47 ribu orang. Website Simpatiku merupakan laman yang dikelola Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bontang. Laman yang diluncurkan pada 2022 lalu itu, kini telah menghimpun sejumlah data dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD). 

Pencatatan jumlah warga miskin bersumber dari Dinsos-PM. Data itu kemudian diinput dalam bentuk grafik di website Simpatiku. 

Di laman website Simpatiku tercatat jumlah penduduk miskin sebanyak 47.102 orang, dengan kata lain sekitar 25 persen lebih penduduk Bontang hidup dalam kemiskinan.

Data yang dimiliki Dinsos-PM berbeda drastis dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Bontang. Pada rilis tahun 2022 jumlah warga miskin tercatat sejumlah 8.390 orang atau 4,5 persen dari total penduduk Bontang. 

"Itu tak wajar kelirunya, masa data berbeda drastis," ungkap Raking kepada Klik Kaltim, Rabu (20/12/2023). 

Baca Juga : Nama Anggota DPRD Bontang Masuk di Data Warga Miskin

Kepala Dinsos-PM Bahtiar Mabe mengaku juga ragu dengan data kemiskinan saat ini. Namun, ia berdalih sumber data tersebut berasal dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial serta Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kemenko Bidang Perekonomian. 

Pendataan yang dinilai semrawut itu lantaran tak dilakukan verifikasi secara faktual. Rencananya, tahun depan ia mensurvei kemiskinan orang per orang berikut dengan titik koordinat rumahnya. 

"Tahun depan kita akan cocokan data di Kemensos dan Kemenko. Serta akan pendataan secara riil di lapangan," ungkapnya. 

Penanggung jawab laman Simpatiku, Kepala Bidang Statistik dan Persandian Diskominfo Bontang Agus Salim mengarahkan agar pendataan kemiskinan merujuk data dari BPS. "Maaf pak untuk data publikasi tidak lagi di Simpatiku. Jika ingin mencari sementara data kemiskinan di BPS pak," ungkap Agus Salim saat dikonfirmasi.




TINGGALKAN KOMENTAR