Ada yang Ditutup-Tutupi, Pemkot Kesulitan Selesaikan Sengkarut Kampus Unijaya

BONTANG – Proses penyelesaian sengkarut Universitas Trunajaya (Unijaya) Bontang tak kunjung menemui titik terang. Akar masalah tak bisa dicabut karena pihak kampus tak terbuka. Bahkan terkesan menutup-nutupi.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Bontang Dasuki mengatakan, Pemkot sejatinya tengah melakukan upaya optimal agar Universitas Trunajaya tetap eksis.
Sejak mendapat mandat dari Wali Kota Neni Moernaeni untuk menyelesaikan persoalan ini, Dasuki telah melakukan sejumlah upaya untuk mendalami persoalan. Sayangnya langkah itu tak bersambut dari pihak yayasan. Padahal upaya itu diperlukan untuk dijadikan bahan pengajuan permohonan ke Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti). Sebagai informasi, Universitas Trunajaya terancam ditutup karena mendapat sanksi pembinaan dari LLDikti.
Pemkot juga sempat menyampaikan niat untuk melakukan akuisisi. Namun lagi-lagi pihak yayasan justru tak terbuka soal akses informasi dokumen yang dibutuhkan. Mulai dari administrasi keuangan, akreditasi fakultas, data mahasiswa, akademik, serta perizinan.
Dasuki menegaskan bahwa keakuratan data penting untuk menjadi landasan saat akan dilakukan akuisisi. Pemkot tak ingin salah melangkah dan justru menjadi bumerang di kemudian hari. Atas pertimbangan itulah Pemkot kini mengesampingkan opsi membeli kampus tersebut.
"Sejak ada informasi itu kami dalami. Tim melakukan koordinasi bahkan datang ke Kampus. Tapi justru hasilnya tidak semua terbuka," ucap Dasuki kepada Klik Kaltim, Selasa (17/6/2025).
Saat ini Pemkot Bontang tengah melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan mahasiswa. Salah satu opsi yang mencuat adalah transfer mahasiswa ke universitas lain.
"Semangatnya sekarang yah upaya penyelamatan mahasiswa. Baik yang mau lulus atau yang sedang menempuh pendidikan," sambungnya.
Diketahui Universitas Trunajaya sudah tidak lagi menerima mahasiswa sejak 2024 silam. Hal itu sesuai dengan surat Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset dan dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Pihak kementerian meminta internal yayasan Trunajaya untuk menyelesaikan proses masalah administrasi. Kampus itu terbelit persoalan administrasi baik dari tata kelola manajemen hingga pendataan mahasiswa. Kondisi tersebut menyebabkan Unijaya sulit untuk diselamatkan.
"Kami tengah menjajaki beberapa rencana. Dengan memindahkan mahasiswa ke perguruan tinggi lain," ungkap pihak yayasan beberapa waktu lalu.
Klik Kaltim berusaha mengkonfirmasi pihak Yayasan Pendidikan Miliana selaku operator Universitas Trunajaya, Selasa (17/6/2025). Namun gedung Kampus Hijau yang terletak di Jalan Taekwondo RT 9 Kelurahan Api-Api justru tergembok. Gedung yang dulunya ramai aktivitas perkuliahan kini sepi. Bahkan nampak bunyi token listrik yang menandakan gedung itu sudah lama tidak beroperasi. (*)
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: