Terdampak Corona, Hotel Bintang Sintuk Berhenti Beroperasi

KLIKKALTIM.COM — Wabah covid-19 di Bontang membawa dampak yang sangat besar bagi dunia perhotelan. Hotel terbesar di Bontang, Bintang Sintuk berhenti beroperasi sejak 31 Maret hingga 29 Mei mendatang.
Akibat penutupan tersebut, seluruh karyawan yang berjumlah 92 orang dirumahkan. Pihak Hotel hanya menempatkan 1 hingga dua orang karyawan yang ditugaskan sebagai pengamanan setiap harinya.
Kepada Klikkaltim.com Manajer Personalia Hotel Sintuk Yoyo Merdi menjelaskan, dari 92 karyawan tersebut terdapat 4 karyawan yang masa kontraknya habis di bulan Februai dan Maret. Untuk memperpanjang kontrak tersebut pihak hotel masih menunggu hingga hotel beroperasi normal kembali
"Ada 4 orang yang kontraknya tidak diperpanjang dulu, tunggu beroperasi normal baru dipekerjakan lagi," ujar Yoyo saat dihubungi via whatsapp, Selasa (14/04/2020)
Lebih lanjut Yoyo menjelaskan, untuk bulan April pihak hotel tetap akan membayar gaji karyawan tersebut. Namun, untuk bulan berikutnya management masih akan membicarakan dan melihat kondisi keuangan perusahaan.
"Bulan ini gaji karyawan tetap dibayar, selanjutnya kami masih membicarakan soal mekanismenya. Kami usahakan supaya karyawan tetap memiliki penghasilan," ujarnya
Untuk opsi pemutusan hubungan kerja (PHK) pun belum akan diambil oleh pihak perusahaan. Hal tersebut menunggu perkembangan hotel apakah bisa beroperasi normal di Bulan Mei hingga Juni.
"Belum ada opsi PHK, tunggu perkembangan hotel. Semoga bisa beroperasi normal lagi di akhir bulan Mei,"pungkasnya
Salah satu pekerja Hotel Bintang Sintuk, Wahyu Rahmadani mengaku pasrah dengan keputusan tersebut. Keputusan management menutup sementara hotel tersebut, membuatnya tidak bisa berbuat banyak. Dia hanya bisa menerima kontraknya yang berakhir sejak bulan Februari lalu dan belum mendapat perpanjangan hingga sekarang.
"Mau bagaimana lagi hotel ditutup, saya juga tidak punya pekerjaan," ujar Wahyu Rahmadani.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan kini dirinya hanya tinggal di rumah dan tak punya penghasilan apapun. Dia hanya berharap bisa mendapat bantuan langsung tunai BLT senilai Rp 500 ribu dari pemerintah karena merasa ikut terdampak juga.
"Kemarin saya sudah didata di RT 18 Kelurahan Api-Api tempat saya tinggal, hanya itu yang bisa saya harapkan," pungkasnya. (*)
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: