DPM-PTSP Terapkan Inovasi Antrean Berbasis Digital di MPP; Layanan Lebih Memudahkan dan Cepat

BONTANG-  Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Bontang, menghadirkan sistem digital yang bukan hanya dipakai untuk pelaporan, tetapi juga pengaturan alur kunjungan masyarakat.

Melalui inovasi bernama Prisma atau Pelaporan dan Statistik Mall Pelayanan Publik (MPP), yang digagas oleh Fauzi Ahmad Subbagian Umum dan Kepegawaian, DPM-PTSP Kota Bontang. 

Dia bilang, pengembangan sistem ini dilakukan cepat. Dalam waktu satu bulan, bentuk awal Prisma sudah dapat diwujudkan dalam tampilan berbasis website. 

Nantinya, warga yang datang ke MPP akan memilih gerai tujuan secara langsung melalui sistem tersebut.

“Ada beberapa dinas, nanti nomor antreannya akan terkoneksi ke setiap gerai MPP. Misalnya ke Dinas Kesehatan, petugas Dinkes punya halaman khusus, jadi mereka bisa tahu jumlah antrean yang masuk,” ungkapnya, Kamis (13/11/2025).

Ia bilang, pemisahan antrean dibuat agar tidak terjadi penumpukan. Jika satu antrean diterapkan untuk seluruh dinas, maka potensi membludaknya pengunjung sangat besar. 

Dengan Prisma, kata Fauzi, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memiliki antreannya sendiri sehingga alur pelayanan lebih teratur.

"Kalau satu antrian semua dinas, nanti membludak jadi saya pisahkan setiap dinas," terangnya.

Selain itu, lanjutnya, nantinya akan disiapkan customer service DPM-PTSP di depan MPP yang bertugas memantau layar monitor antrean dan membantu warga yang memerlukan panduan. 

Setiap komputer pada gerai MPP juga akan menampilkan informasi antrean secara otomatis.

Fauzi menyampaikan, uji coba awal sudah dilakukan. Pihaknya juga telah melakukan sosialisasi kepada seluruh gerai. 

Para petugas, katanya, menyatakan siap menerapkan sistem baru ini. Namun, masih ada beberapa hal yang perlu disempurnakan, seperti penyiapan sarana pendukung di bagian depan MPP dan kestabilan jaringan internet yang masih dikoordinasikan bersama Diskominfo

"Kami sudah sosialisasi, mereka siap, tapi kami siapkan sarana di depan dan internet masih lobby Diskominfo," jelas Fauzi Ahmad.