•   19 April 2024 -

Kisah Beni Setia Berjualan Etek-Etek, Mainan Anak 90an yang Pernah Hits Dijamannya

Urban -
05 Mei 2020
Kisah Beni Setia Berjualan Etek-Etek, Mainan Anak 90an yang Pernah Hits Dijamannya Beni Santiajo. Usianya kini menginjak 59 tahun. Hampir dua dekade ia sudah menjual permainan ini. Berharap ada pembeli singgah di lapaknya di Halte Bus Simpang 3 Brigjen Katamso (jalan tembus). 

KLIKKALTIM.COM -- Mungkin sebagian anak-anak milenial tak asing dengan jenis mainan etek-etek. 

Mainan dari plastik berbentuk bola bandul yang diikat tali. Memainkan alat ini susah-susah gampang. Butuh keseriusan agar 2 bola bandul tetap bertabrak dan mengeluarkan bunyi tek-tek. 

Permainan ini pernah ramai di era 90an hingga menjelang 2000an. Para anak jaman itu pasti gandrung bermain etek-etek. 

Kini ditengah arus teknologi. Permainan ini mulai sulit dicari. Hanya segelintir saja yang tetap berjualan permainan ini. 

Misalnya, Beni Santiajo. Usianya kini menginjak 59 tahun. Hampir dua dekade ia sudah menjual permainan ini. Berharap ada pembeli singgah di lapaknya di Halte Bus Simpang 3 Brigjen Katamso (jalan tembus). 

Tidak ada yang berubah sejak Beni mulai berjualan 15 tahun silam. Tidak ada kain spanduk di lapaknya. 

Hanya papan triplek dibubuhi tulisan saja yang ia gunakan sebagai tanda lapak dagangannya.

Beni juga menjual ramuan jahe merah. Cocok untuk menambah imun tubuh. Apalagi di saat pandemi Covid-19 saat ini.

"Ini, jahe merah untuk kesehatan di dalam tubuh seharga Rp 25 ribu, dan main zaman dahulu etek-etek Rp 10 ribu," ujarnya, Rabu (6/5/2020).

Berjualan etek-etek tak selaris saat 15 tahun lalu. Dalam sehari, mainan anak-anak 90an ini hanya laku 1-2 biji saja. 

"Saya sudah menjual mainan ini sudah 15 tahun, yah paling laku sehari, satu atau dua, kadang juga tidak laku," ungkapnya.

Berjualan diusia senja memang menjadi tantangan bagi Beni. Apalagi saat ini ia tak mampu berjalan seperti dulu.

Untuk melangkah ia dipapah dengan tongkat. Namun, semangatnya tak luntur kendati usianya tak lagi muda. 

"Paling tidak itulah obatnya kalau tidak laku, cukup terhibur melihat jalan raya, sebab kalau di rumah kadang penyakit datang," kata Beni.




TINGGALKAN KOMENTAR