•   29 April 2024 -

Keluarga Curiga Wanita Tewas di Apotek Kimia Farma Samarinda Sengaja Dikunci

Samarinda - Redaksi
21 Maret 2024
Keluarga Curiga Wanita Tewas di Apotek Kimia Farma Samarinda Sengaja Dikunci Keluarga Curiga Wanita Tewas di Apotek Samarinda Sengaja Dikunci.

KLIKKALTIM - Keluarga wanita berinisial BT (56) yang ditemukan tewas membusuk di gudang apotek di Samarinda curiga soal penyebab kematian BT. Melansir detikcom, keluarga menduga ada pihak yang sengaja menguncikan korban di dalam gudang.

“Dugaan korban ini dikunci,” kata keluarga korban, Jusman kepada detikcom, Rabu (20/3/2024).

Jusman mengatakan pihak keluarga menduga ada pelaku atas kematian BT yang ditemukan di dalam gudang tersebut. Terlebih, hasil visum yang diterima keluarga, korban dinyatakan meninggal lantaran kelaparan dan kehausan.

“Ada (dugaan) pelaku, karena kalau ngelihatin jenazah didapat mustahil kalau tidak ada apa-apa. Cuma hasil autopsi mengatakan meninggal karena kehausan, kelaparan,” ujarnya.

Dugaan itu menurut Jusman diperkuat dengan kejanggalan CCTV yang tidak ada. Selain itu hasil visum menyebut korban telah meninggal selama 5 hari saat berada di dalam gudang.

“Ibu guru (korban) ini kalau posisi lagi kumat dia lakukan nyanyi berdoa dan menangis dari tiga itu tidak ada yang tidak bersuara. Dan itu tidak masuk akal sama sekali, kalau memang hasil autopsi itu mengatakan 5 hari (meninggal). Berarti selama berhari-hari di dalam (gudang) itu mustahil kalau tidak ada dengar suara,” ungkapnya.

Sementara menurut Jusman posisi gudang terletak tidak jauh dari musala dan toilet apotek. Hal itulah yang membuat pihak keluarga mempercayai korban tewas tidak wajar.

“Sementara itu (gudang lokasi korban ditemukan) merupakan tempat akses ke musala dan toilet. Itu janggal sekali buat kami,” sebutnya.

Diberitakan sebelumnya, mayat TB ditemukan di apotek Kimia Farma Jalan P Hidayatullah, Kecamatan Samarinda Kota, Samarinda pada Minggu (18/2). Mayat BT pertama kali didapati oleh cleaning service.

“Yang menemukan itu cleaning service, ditemukan di gudang paling belakang apotek,” ucap Kapolsek Samarinda Kota Kompol Tri Satria Firdaus kepada detikcom, Senin (18/3).

Menurut Tri, TB diketahui dikabarkan hilang saat kontrol bersama suaminya di Rumah Sakit Jiwa (RSJD) Atma Husada Samarinda bersama suaminya pada Rabu (31/1). Saat itu, korban mengaku sedang haus sehingga sang suami mencarikan korban air minum.

“Itu tanggal 31 Januari saat kontrol. Selesai kontrol sambil menunggu obat korban bilang sama suaminya kalau dia haus. Jadi suaminya pergi beli minuman dan suaminya sempat pesan ke istrinya (korban) tunggu aja di sini jangan ke mana-mana,” ungkapnya.

Geger Penemuan Mayat Wanita di Dalam Gudang Apotek Kimia Farma Samarinda, Keluarga Minta Buka CCTv

Baca di Halaman Selanjutnya >>>>

KLIKKALTIM - Geger penemuan mayat wanita di gudang apotek Kimia Farma di Jalan P. Hidayatullah, Samarinda, Kalimantan Timur. Korban diketahui berinisial BM (55 tahun).

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli, menjelaskan penemuan mayat tersebut terjadi pada 18 Februari 2024.

"Betul, telah ditemukan mayat di gudang Apotek Kimia Farma. Kejadiannya itu 18 Februari (2024) sebenarnya," kata Ary saat dihubungi kumparan, Minggu (17/3).

Kasus penemuan mayat ini sudah berlangsung satu bulan. Namun, polisi belum membeberkan penyebab kematian korban.

"Hasil autopsi telah kami lakukan dan hasilnya sudah keluar tanggal 13 Maret tadi. Untuk indikasinya sendiri nanti akan kami rilis, jadi tunggu saja," ucap Ary.

Ary juga membantah soal narasi yang beredar di media sosial jika mayat tersebut baru ditemukan setelah berminggu-minggu berada dalam gudang apotek.
"Enggak ada, hari itu juga kok penemuannya korban," jelasnya.

Lebih lanjut, Ary mengatakan apotek tersebut ditutup sementara.

"Ini supaya tenang saja, makanya kita tutup sementara operasionalnya. Sampai penyelidikan selesai, apotek baru bisa dibuka," kata dia.

Puluhan keluarga korban kembali menggeruduk Gedung Apotek Kimia Farma Jalan Pangeran Hidayatullah Samarinda, lantaran kasus penemuan jasad wanita di dalam gudang masih belum menemui titik terang.

Dalam aksi kali ini, keluarga korban kembali menuntut agar pihak Kimia Farma membuka bukti rekaman CCTV, yang dinilai bisa mengungkap kasus kematian korban yang berinisial BT. Namun sampai saat ini, bukti rekaman CCTV tersebut ternyata terhapus.

Di tengah aksi dari keluarga korban tersebut, perwakilan keluarga, kepolisian, serta pimpinan dari Kimia Farma Jalan Pangeran Hidayatullah melakukan diskusi agar bisa menemukan titik terang. Alhasil, mereka sepakat untuk menutup sementara Kimia Farma tersebut, sampai kasus tersebut tuntas.

“Kami sangat tegaskan bahwa apotek ini harus disegel, karena kasus ini masih belum menemukan titik terang,” jelas Markus selaku Penasihat Keluarga Korban, Sabtu (16/03/2024).

Lebih lanjut, Markus membeberkan bahwa masih terdapat kejanggalan yang masih belum bisa terungkap hingga sekarang. Salah satunya akses dari CCTV yang masih nelum terbuka, selain itu juga adanya pergantian pimpinan dari Kimia Farma di Jalan P Hidayatullah, bersamaan dengan kasus saat ini.

“Kami baru tau hari ini, pada sebelumnya pimpinannya tersebut bernama Budi. Tetapi, saat ini diganti dengan Ilham, dapat informasi pimpinannya yang kemarin pindah ke Jawa. Jadi yang memberikan keterangan saat ini ngawur sekali, karena tidak mengetahui apa-apa,” bebernya.

Kemudian, ia mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan pengawalan kasus ini hingga terselesaikan, sampai keluarga korban mendapatkan keadilan.

“Kami berharap pihak dari Kimia Farma bisa terbuka, dan kasus ini bisa mendapatkan titik teramg,” katanya.

Terpisah, Manajer Area Kimia Farma Samarinda Restu membuka suara persoalan kasus kematian seorang wanita berusia sekitar 56 tahun yang ditemukan dalam gudang Apotek Kimia Farma di Jalan Pangeran Hidayatullah pada 18 Februari 2024.

“Pihak dari karyawan kami sudah dimintai keterangan, terkait rekaman CCTV juga telah kami serahkan kepada pihak kepolisian, ketika kejadian itu juga. Tidak ada yang kami tutup tutupi terkait kasus ini,” jelasnya.

Lebih lanjut, Restu juga membeberkan bahwa persoalan perhantian manajemen Kimia Farma pada saat kasus kematian korban ini bergulir. Menurutnya, pergantian manajemen baru ini telah direncanakan sebelum adanya kasus ini.

“Pergantian manajemen baru ini bukan pas ada kasus ini, di SK bahkan sudah keluar duluan. Karena setiap tahunnya itu selalu ada rolling, pimpinan yang kemarin juga telah siap untuk dipanggil kesini ,” bebernya.

Terakhir, Pimpinan Kimia Farma Samarinda telah mengucapkan turut bela sungkawa terhadap keluarga korban, atas kematiannya wanita yang ditemukan dalam gudang.

“Sebagai kesadaran, kami telah melakukan penutupan operasional apotek ini, sampai waktu yang ditentukan dari pihak kepolisian,” pungkasnya dikutip dari beritakaltim.co.




TINGGALKAN KOMENTAR