•   13 December 2024 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Taiwan Sebut Indomie Mengandung Zat Pemicu Kanker, Ini Jawaban Bos Indofood

Regional - Redaksi
25 April 2023
 
Taiwan Sebut Indomie Mengandung Zat Pemicu Kanker, Ini Jawaban Bos Indofood Sebungkus mie Indomie: Rasa Ayam Spesial dari Indonesia. (ist)

KLIKKALTIM - Dua produk mi instan dari Indonesia dan Malaysia yang dijual di Taipei, Taiwan ditemukan mengandung zat pemicu kanker atau zat karsinogenik. Departemen Kesehatan Taipei mengumumkan Indomie memicu kanker tersebut pada Senin (24/4/2023),  saat merilis hasil pemeriksaan mi instan yang tersedia di Ibu Kota Taipei pada tahun 2023

Dalam sebuah pernyataan, Departemen Kesehatan Taipei mengatakan, telah menemukan sejumlah "Ah Lai White Curry Noodles" dari Malaysia dan sejumlah "Indomie: Rasa Ayam Spesial" dari Indonesia sama-sama mengandung etilen oksida, senyawa kimia yang terkait dengan limfoma dan leukemia. 

Baca juga : Petugas BPOM Dapati 4 Produk Kedaluwarsa di Minimarket Bontang

Limfoma adalah kanker yang memengaruhi kelenjar getah bening. Sedangkan, leukemia adalah kanker yang memengaruhi darah dan sumsum tulang. 

Dikutip dari Focus Taiwan, berdasarkan hasil pengujian, Departemen Kesehatan Taiwan mengungkap, etilen oksida terdeteksi pada mi dan paket bumbu di produk mi instan asal Malaysia.

Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus Welirang angkat bicara menanggapi ihwal dua produk mi instan dari Indonesia dan Malaysia yang dijual di Taipei Taiwan ditemukan mengandung zat pemicu kanker atau zat karsinogenik oleh Departemen Kesehatan Taipei. 

Franciscus mengatakan, pihaknya selalu mengikuti persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh negara pengimpor sebelum mengirim produk. Hal ini sesuai dengan prinsip perusahaannya. Bahkan, lanjut dia, pihaknya juga patuh akan persyaratan dan ketentuan yang dikeluarkan oleh BPOM.

"Pada prinsipnya kita mengikuti prasyarat dan ketentuan BPOM dan juga standar Badan kesehatan negara pengimpor," ujar Franciscus Welirang saat dihubungi, Selasa (25/4/2023).

Sayangnya Franciscus masih belum banyak bicara soal temuan tersebut. Namun dia memastikan, pihaknya masih akan terus menyelidiki temuan tersebut. 

Klik Juga : Pemkot Bontang Musnahkan 18 Ribu Dokumen Kedaluwarsa




BERITA TERKAIT


    TINGGALKAN KOMENTAR