•   25 April 2024 -

Kaltim Kekurangan Perempuan di Dunia Politik

Politik - Omar Nagata | Antara
26 Juli 2017
Kaltim Kekurangan Perempuan di Dunia Politik Ilustrasi.

KLIKKALTIM.COM- Perempuan yang berpolitik praktis dengan menjadi anggota DPRD atau kepala daerah di Provinsi Kalimantan Timur, tergolong masih minim jumlahnya.

"Penduduk Kaltim 3,5 juta jiwa. Dari jumlah ini, terdapat 52,55 persen laki-laki dan 47,45 persen perempuan, berarti hampir sebanding. Harusnya mereka yang terjun ke politik juga hampir imbang," ujar Staf Ahli Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Setprov Kaltim Arih Frananta Filifus Sembiring di Samarinda, Selasa (25/7/2017).

Meskipun jumlahnya hampir imbang dan potensi maupun kesempatan ke dunia politik juga ada, tapi persoalannya adalah tidak banyak kaum perempuan yang berminat di bidang politik maupun berminat menjadi calon kepala daerah.

Sementara itu UU Nomor 12 tahun 2003 tentang Pemilu DPR, DPD, dan DPRD, mensyaratkan partai politik peserta pemilu memperhatikan keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30 persen dalam mengajukan calon anggota, berarti kesempatan untuk maju juga besar.

Namun dari Pemilu 2014 hanya mampu menghasilkan keterwakilan perempuan 17,32 persen di DPR, DPD 26,51 persen, rata-rata 16,14 persen di DPRD provinsi, dan 14 persen di DPRD kabupaten/kota, sehingga pada Pemilu 2019 diharapkan partisipasi perempuan berpolitik bisa meningkat.

Ia mengatakan bahwa partisipasi kaum perempuan ditunggu bagi kemajuan bangsa dan negara, sehingga diharapkan partisipasi kaum perempuan dalam politik terus meningkat melalui sosialisasi dan pelatihan yang pernah digelar oleh Kaltim.

Di era reformasi, katanya, kaum perempuan sudah mendapatkan tempat dan kesempatan luas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, begitu juga dalam bidang politik khususnya kemampuan pemimpin perempuan di daerah.

Ia mengatakan selama ini masih banyak anggapan umum bahwa politik tidak pantas untuk kaum perempuan, fisiknya sangat lemah, tidak berdaya untuk melawan dan bertarung di dunia politik yang keras.

"Anggapan demikian tidak semua benar, karena fakta menyatakan bahwa banyak kaum perempuan yang lebih ulet dan lebih teliti, sehingga modal ketelitian ini harus dijadikan andalan bagi perempuan untuk maju di dunia politik," ujarnya.

Pemprov Kaltim, lanjut dia, sangat mendukung berbagai upaya kaum perempuan yang ingin melibatkan diri pada dunia politik, khususnya kepemimpinan perempuan sebagai calon kepala daerah, sehingga keberadaan dua kepala daerah di Kaltim yang kini menjadi bupati dan walikota mendapat apresiasinya.

"Kami berharap kaum perempuan terus belajar menggali ilmu pengetahuan dan potensi diri, belajar dari kepala daerah perempuan yang berhasil menjadi kepala daerah di kabupaten/kota, sehingga kelak keyakinan perempuan dalam berpolitik semakin kuat," ucap Arih. (*)




TINGGALKAN KOMENTAR