•   26 April 2024 -

Festival Mangrove Jadi Ajang Promosi Wisata Penajam

Penajam - Edwin Irawan
17 April 2017
Festival Mangrove Jadi Ajang Promosi Wisata Penajam Bupati Penajam Paser Utara (PPU). Yusran Aspar (kiri) saat meninjau lokasi ekowisata hutan mangrove saat hari pembukaan Festival Mangrove 13 April 2017. (Foto: Ist)

PENAJAM.KLIKKALTIM - Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur menggelar Festival Mangrove Penajam, 13-16 April 2017. Kegiatan ini baru pertama kali dilaksanakan sebagai ajang promosi dan kampanye pelestarian ekowisata hutan mangrove Penajam.

Kegiatan ini mengangkat tema “Seribu Aksi Mangrove untuk Negeri”. Dalam festival ini, berlangsung acara penanaman 1.000 bibit mangrove, soft launching lokasi ekowisata, pentas seni budaya Paser, dan pameran komunitas-komunitas lokal PPU.

"Saya sangat mengapresiasi Festival Mangrove Penajam karena dengan ini akan timbul gerakan pemeliharaan tanaman bakau di daerah ini," kata Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar dalam pembukaan acara, Kamis 13 April 2017 lalu.

Festival digelar untuk melestarikan kawasan ekowisata mangrove seluas 50 hektar di Desa Kampung Baru, Penajam. Acara ini didukung Pemkab PPU, Chevron Indonesia Company, SKK Migas, Social Conservation Indonesia, Ikamat, dan berbagai komunitas lokal di Penajam Paser Utara.

Chevron Indonesia Company turut melatih dan mendampingi Kelompok Usaha Wanita Bina Bersama untuk mengolah aneka produk makanan lokal berbahan mangrove secara ramah lingkungan.

KUW Bina Bersama aktif melestarikan mangrove sejak 2002. Lahan yang mereka kelola menjadi lokasi konservasi penanaman seribu bibit mangrove dalam puncak acara Festival Mangrove Penajam 2017, Minggu 16 April 2017.

TM Prod South Onshore Chevron IndoAsia Business Unit Wijayanto mengapresiasi terlaksananya kegiatan ini.

“Kami yakin upaya perlindungan lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan setiap elemen masyarakat, termasuk industri, tidak luput dari tugas besar ini,” ujarnya.

Untuk itu, pihaknya berperan aktif dalam pengembangan berbagai program perlindungan lingkungan. Pihaknya mendukung program peningkatan kualitas hidup masyarakat berbasis lingkungan seperti halnya Festival Mangrove Penajam.

Ajang ini disambut meriah warga dan turut mengangkat potensi ekonomi masyarakat lokal. Sekitar 700 meter di kanan kiri jalan menuju lokasi ekowisata mangrove dijejali lapak-lapak usaha yang dibuka warga.

"Ini sangat kami syukuri bahwa ternyata gelaran ini tidak hanya menggaungkan semangat pelestarian lingkungan dan promosi ekowisata mangrove,” kata Mohammad Ghofur dari Social Conservation Indonesia, lembaga yang mengkoordinasi ajang ini.

Menurut Ghofur, festival ini memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal.

“Ada trickle down effect, banyak yang terlibat, dan banyak yang mendapatkan tetesan manfaat positifnya,” ujarnya. (Adv)




TINGGALKAN KOMENTAR