•   18 May 2024 -

Idul Fitri 1444 Hijirah

Tata Cara Salat Idul Fitri, Lengkap Niat dan Artinya  

Nasional - Redaksi
19 April 2023
Tata Cara Salat Idul Fitri, Lengkap Niat dan Artinya   Dok Klik Kaltim pelaksanaan Idul Fitri di Kota Bontang

KLIKKALTIM.COM - Umat Muslim saat ini tinggal menghitung hari menjalani ibadah puasa di Bulan Ramadhan 1444 Hijriah. Puncak kemenangan di hari raya Idul Fitri nanti digelar salat Id

Hukum melaksanakan salat Id sunnah muakkadah (sangat dianjurkan). Nabi Muhammad SAW selalu melaksanakannya hingga beliau wafat dan diteruskan umatnya hingga hari ini. 

Melansir, laman Nahdlatul Ulama secara umum syarat dan rukun shalat Idul Fitri sama sebagaimana shalat fardhu lima waktu. Hanya, ada beberapa tambahan teknis yang sifatnya sunnah. Waktu shalat dimulai sejak matahari terbit sampai masuk waktu shalat dhuhur.

Baca Juga 3 Anggota Dewan Bontang Ini Berlebaran 21 April 2023

Berbeda dari shalat Idul Adha yang dianjurkan mengawalkan waktu untuk memberi kesempatan yang luas bagi masyarakat yang hendak berkurban selepas rangkaian shalat id, shalat Idul Fitri disunnahkan memperlambatnya. Hal ini untuk memberi kesempatan mereka yang belum berzakat fitrah.

1. Pertama adalah niat shalat Idul Fitri di dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram (membaca Allâhu akbar), dan disunnahkan untuk melafalkan niat sebelumnya. Berikut lafal niatnya,

   أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَــالَى   

 Ushallî sunnatan li ‘îdil fithri rak’ataini ma’mûman (jika jadi imam pakai “imaman”) lillâhi ta’âlâ    

Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.” 


2. Membaca doa ifititah, kemudian disunnahkan untuk tabir sebanyak tujuh kali. Di sela-sela tiap takbir dianjurkan untuk membaca lafal berikut,

Allâhu akbar kabîran, wal ḫamdulillâhi katsîran, wa subḫânallâhi bukratan wa ashîla   Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.” 

Atau bisa juga lafal ini, 

 سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ    Subḫânallâhi wal ḫamdulillâhi wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar   

Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.” 

3. Membaca surat Al-Fatihah. Setelah itu disunnahkan untuk membaca surat Al-A’la, lalu dilanjut ke ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.  

4. Setelah takbir untuk berdiri rakaat kedua, disunnahkan untuk takbir sebanyak lima kali seperti takbir pada rakaat pertama. Kemudian membaca surat Al-Fatihah dan dianjurkan membaca surat Al-Ghasiyah. Lalu lanjut ke ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.    

5. Selesai salam, jamaah dianjurkan untuk mendengarkan khutbah yang disampaikan khatib terlebih dulu, jangan dulu beranjak dari tempat.   

Sumber : NU Online




TINGGALKAN KOMENTAR