Novel Kembali Soroti Kurangnya Dokter Spesialis di RS Pratama Muara Bengkal, Desak Jadi Prioritas     

STATS : 513

KLIKKALTIM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutim dr. Novel Tyty kembali menyoroti kurangnya dokter spesialis di RS Pratama Muara Bengkal. Dia mendesak persoalan ini harus diprioritaskan karena menyangkut pelayanan kepada masyarakat.   

Novel mengatakan dokter spesialis sangat penting, karena memiliki peran dalam menyediakan pelayanan kesehatan sekunder setelah dari praktik dokter umum. Maka dari itu Pemkab melalui dinas terkait harus benar-benar jeli memperhitungkan kebutuhan tenaga spesialis.

“Misalnya empat spesialis dasar seperti penyakit dalam, anak, obstetri dan ginekologi, serta kandungan dan bedah. Kalau ternyata melihat jumlah penduduk di situ memang sudah seimbang dengan perbandingan kebutuhan tenaga dokter spesialis, maka harus dipenuhi," kata Novel ditemui di Kantor DPRD, Selasa (14/5/2024). 

Tak sampai di situ, katanya jarak rujukan pasien yang membutuhkan pemeriksaan dokter spesialis juga harus menjadi pertimbangan. Berdasarkan kondisi di lapangan, warga Muara Bengkal yang memerlukan pemeriksaan dokter spesialis harus dirujuk ke wilayah kota. Itu sebabnya Novel mendesak Pemkab menangani persoalan ini secara serius.

“Jadi masyarakat ketika sudah kena penyakit jantung atau hipertensi dan sudah ada dokter spesialis penyakit dalam disana maka tidak akan jauh lagi masyarakat ke daerah yang memiliki dokter spesialis tersebut,” ujarnya.

Beberapa waktu lalu,Novel juga menyarankan Pemerintah mengambil inisiatif untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Salah satunya mengusulkan pemerintah melakukan kerjasama dengan lembaga pendidikan kedokteran di luar Kalimantan, seperti di Makassar atau Surabaya.

“Para dokter spesialis dari luar Kalimantan ini, kita tempatkan di RS Pratama di Muara Bengkal selama beberapa bulan, sehingga membantu memperkuat layanan kesehatan di wilayah sana (Muara Bengkal),” usulnya.

Munurutnya, solusi untuk permasalahan ini, terletak pada kerjasama dan dukungan dari pemerintah. Tinggal menentukan apakah solusi yang ditawarkan dapat diimplementasikan atau tidak.

“Kita kekurangan SDM Dokter spesialis, maka seharusnya kita mengambil dan menjalin kerjasama dengan dokter spesialis di luar daerah Kalimantan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan metode seperti itu bisa saja dapat mengatasi permasalahan di Kutim khususnya di bidang dokter spesialis.

“Semoga dengan metode seperti itu, bisa memenuhi salah satu kekurangan di bagian dokter spesialis, sehingga masyarakat setempat tidak jauh lagi untuk berobat,” pungkasnya.