•   06 November 2024 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Jadi Penyangga IKN, Yusri Yusuf Dorong Pemkab Tingkatkan Perhatian Sektor Pertanian

Kutai Timur - Redaksi
01 November 2024
 
Jadi Penyangga IKN, Yusri Yusuf Dorong Pemkab Tingkatkan Perhatian Sektor Pertanian Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur, Yusri Yusuf.

Dprd Kutim

SANGATTA - Kutai Timur menjadi salah satu daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) Kutai Timur. Salah satu sektor yang bisa dimanfaatkan daerah ini adalah di sektor pertanian. Oleh karena itu Pemkab diminta membuat inovasi guna mendorong kemajuan di sektor tersebut.    

Hal tersebut disuarakan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur, Yusri Yusuf. Dia menegaskan agar Pemkab memprioritaskan dukungan terhadap sektor pertanian.

Yusri menggarisbawahi pentingnya peran pertanian Kutim dalam menopang kebutuhan pangan di IKN. Menurutnya, status Kalimantan Timur sebagai IKN membawa peluang besar bagi petani setempat.

“Kita bisa menjadi salah satu pemasok utama pangan untuk IKN. Ini peluang ekonomi yang besar bagi masyarakat Kutim,” jelas Yusri saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Kamis (31/10/2024).

Ia juga menekankan bahwa dukungan pemerintah, terutama dalam bentuk bantuan bagi petani, akan sangat berpengaruh pada peningkatan hasil panen dan kualitas produk pertanian di Kutim. Hal ini, lanjutnya, akan membantu petani untuk mengoptimalkan lahan dan meningkatkan produktivitas mereka.

“Masyarakat tentu sangat membutuhkan bantuan pemerintah. Dengan begitu, hasil panen dan kualitas produk mereka akan semakin baik,” katanya.

Menurutnya, kualitas hasil pertanian yang terjaga akan membuka peluang bagi petani untuk bersaing di pasar dengan produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Hal ini dinilai penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani di Kutim.

“Kualitas panen yang baik juga membuka peluang bagi petani untuk bersaing di pasar yang lebih luas. Produk mereka bisa lebih mudah diterima,” paparnya.

Tak hanya itu, ia mendorong adanya proses hilirisasi pada hasil pertanian agar petani memiliki alternatif saat panen kurang terserap pasar. Menurutnya, hasil panen yang diolah akan memberikan nilai tambah dan potensi keuntungan lebih besar.

“Kalau hasil panen kurang laku di pasar, mereka bisa mengolahnya menjadi produk lain yang bernilai jual tinggi. Ini bisa menjadi solusi yang menguntungkan,” pungkasnya. (*)






TINGGALKAN KOMENTAR