Jety Kimco Armindo Disegel Polisi

TENGGARONG.KLIKKALTIM.COM - Konflik sengketa saham antara Herry Tousa dengan Samuel Purba Cs akhirnya berbuntut panjang. Jumat malam, 14 April 2017, investor pertama di Kimco, yaitu PT Daun Resources Indonesia melayangkan surat permohonan kepada Kapolres Kutai Kartanegara atas dasar pengamanan aset.

Mengapa demikian? Daun Resources Indonesia menyayangkan pihak Samuel Purba dkk mengambil tindakan dengan menjual batubara ke investor. Padahal mulai Senin, 17 April 2017, akan ada pertemuan mediasi di Polda Kaltim yang akan dipimpin langsung oleh Kapolda Kaltim.

"Adanya upaya loading batubara yang dilakukan kontraktor dari pihak Samuel Purba dkk hingga saat ini sama saja dengan tindakan pencurian," tegas Frans, perwakilan dari PT Daun Resources Indonesia.

Pun demikian, menurut kuasa hukum Harry Tousa, Fahmy dan rekan. Sebagai kuasa hukum HarryTousa, Fahmi menegaskan jika Harry Tousa sebagai pemilik saham sah 99,99 persen PT. Kimco Armindo melalui PT. Pandji Notonegoro masih bisa mendapatkan izin loading batubara.

"Kalo Kimco yang izin dengan Herry Tousa untuk menjual batubara maka pasti diizinkan. Tapi kalo Jamer Purba yang menjual itu, tanpa persetujuan pemilik saham, maka sama saja dengan mencuri batubara PT. Kimco," Ujar Fahmy.

Aparat kepolisian Resort Kukar akhirnya mengambil keputusan mempolice line areal jety dan tambang PT. Kimco Armindo dengan alasan diskresi.

Polisi menyegel area jety PT Kimco Armindo di Segihan, Kecamatan Sebulu, Kukar Jumat malam, sekitar pukul 23.00 WITA.

Empat mobil anggota kepolisian Satuan Reserse dan Propam Polres Kukar berpakaian preman mengamankan situasi dan memasang police line di sekitar areal jety dan tambang PT. Kimco Armindo.

Hingga berita ini dirilis, pihak Samuel purba dkk tidak dapat dikonfirmasi atas adanya penutupan area tambang PT Kimco oleh polisi. (*)