•   22 November 2024 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Komitmen PT IMM Pulihkan Lahan Eks Tambang, Kini Mulai Rimbun 

Korporasi - M Rifki
16 Maret 2023
 
Komitmen PT IMM Pulihkan Lahan Eks Tambang, Kini Mulai Rimbun  Kepala Teknik Tambang PT Indominco Mandiri Era Tjahya menunjukkan kawasan reklamasi/ M Rifki- Klik Kaltim

KLIKKALTIM.COM- PT Indominco Mandiri (IMM) menujukkan pengelolaan tambang ramah lingkungan telah terbukti. Lahan-lahan tandus eks tambang telah direklamasi, bahkan sebagian sudah menjadi hutan rimbun. 

Indominco Mandiri telah beroperasi sejak 1997 lalu.  Dari total konsesi yang diberikan 24 ribu hektar, anak perusahaan Indo Tambangraya Megah (ITM) ini baru mengeksplorasi sekitar 11 ribu hektar. Lebih dari 9 ribuan hektar yang sudah direklamasi bahkan mulai rimbun. 

Dalam kesempatan ini Klik Kaltim beserta rombongan diperlihatkan lahan eks tambang yang sudah kembali ditimbun dengan topsoil. Bahkan, tampak pula tanah itu sudah ditumbuhi rerumputan dan pohon-pohon hijau. 

Kepala Teknik Tambang PT Indominco Mandiri Era Tjahya mengatakan, perusahaan bertanggung jawab atas seluruh aktivitas penambangan batubara. Termasuk memulihkannya kembali. 

Bahkan sebagian tempat yang justru dijadikan tempat yang bermanfaat. Diantaranya sebagai tempat Arboretum 30 Gemilang. Arboretum merupakan lahan yang ditinami pepohonan dan ditujuan perkembangbiakan untuk tujuan penelitian.  

Baca Juga Indominco Turut Genjot Budaya Literasi Lewat Bombaliga, Bangun 'IMM Corner' di Perpusda

Di lahan 65 hektar Arboretum terletak pada wilayah Waste Dump 1 ini sudah mulai direklamasi sejak 2001 silam. "Ini adalah salah satu bentuk kewajiban perusahaan. Apalagi dengan status izin Perjanjian Karya Perusahaan Batubara (PKP2B)," kata Era Tjhahya, Kamis (16/3/2023). 

Dari informasi yang diterima kawasan eksplorasi PT IMM yang merupakan ank perusahaan Indo Tambangraya Megah (ITM) sekitar 24 ribu hektar. Sampai saat ini PT IMM sudah menggarap lahan eksplorasi sekitar 11 ribuan hektar. Sementara sisanya yaitu 13 ribu hektar dari luasan konsesi diperuntukkan sebagai wilayah penyangga. 

Konsesinya terbagi menjadi dua wilayah yaitu blok timur dan blok barat. Saat ini produksi setiap tahun mencapai 6-7 juta metrik ton. 

"Jadi dari izin yang didapat belum semua kita tambang batubaranya. Harus ada hutan penyanggah agar tetao menjaga kualitas tanah," sambungnya. 

 Bayu Styawan, Revegetation Section Head IMM

Kembali dari program reklamasi, PT Indominco Mandiri sendiri juga mengggerakkan karyawannya untuk mengumpulkan biji tanaman apa saja. Setelah terkumpul bisa dibawa ke Nursery tempat pengelolahan bibit. 

Diatas lahan sekitar 2 hektar setiam bibit dikumpulkan dan akan ditaman. Jenisnya juga berbagai macam. Mulai dari tumbuhan pohon lokal, non lokal, buah-buahan, hingga tanaman lainnya. 

Saya tampung tempat itu mencapai 1,2 juta bibit. Dengan kebutuhan pohon yang harus ditanam sekitar 500 ribu setiap tahunnya. 

“Jadi program pengumpulan bibit oleh karyawan IMM ini sifatnya tidak mengikat dan wajib," tuturnya. 

Arboretum 30 Gemilang Untuk Habitat Orang Hutan 

Arboretum PT IMM merupakan lahan hijau eks tambang,  yang sengaja ditanami dengan berbagai jenis flora dengan tujuan menghidupkan kembali keanekaragaman hayati flora.

Diatas lahan bekas tambang sekitar 65 hektar itu dihuni para orang hutan. Berdasarkan data 2014 silam, terdapat sekitar 50 hewan orang hutan yang ada didalamnya. 

Bayu Styawan, Revegetation Section Head IMM mengatakan, ditempat ini juga berfungsi sebagai lokasi edukasi terhadap para tamu atau pelajar yang mendatangi kawasan pertambangan. 

Didalam Arboretum 30 Gemilang terdapat jalur tracking sepanjang 800 meter, yang memudahkan pengunjung untuk dapat menelusuri kawasan tersebut.

"Makanya tetap harus ada edukasi. Agar masyarakat paham. Bahkan orang hutan aja bisa hidup diatas lahan yang sudah direklamasi," tuturnya. 

Pojok Literasi Tambang di Perpustakaan Daerah Kota Bontang

Kepala Teknik Tambang PT Indominco Mandiri Era Tjahya berkolaborasi dengan Pemkot Bontang untuk membangun pojok literasi di Perpusda. 

Tujuannya agar masyarakat bisa mengetahui informasi seputar tambang. Hal itu bertujuan agar stigma negatif yang selama ini tersebar bisa terjawab. 

Perusahaan tambang juga tidak dilKukan semena-mena mengekplorasi lingkungan. Karena, ada aturan dan kewajiban yang mengikat. Seperti halnya reklamasi. 

"Kita bangga san bersyukur Pemkot Bontang bisa memberikan tempat edukasi untuk perusahaan. Khusunya PT Indominco Mandiri," ucap Era. 

Di lokasi yang sama, Sekretaris Daerah Kota Bontang Aji Erlynawati mengatakan, pojok literasi ini sungguh bermanfaat.

Menurutnya semua perusahaan bisa mengikuti langkah PT IMM dengan membangun kolaborasi meningkatkan minat pengetahuan masyarakat khususnya para pelajar.

"Perusahaan tambang perlu memberikan informasi. Karena banyak pastinya pertanyaan dari masyarakat. Perpusda sesuai dengan arahan pemerintah pusat harus menjadi sentral edukasi, pariwisata, dan penggerak roda ekonomi," terang Aji.






TINGGALKAN KOMENTAR