Ekspansi Bisnis Baru, PT Indominco Mandiri Jajal Gasifikasi Batu Bara
KLIKKALTIM.COM- PT Indominco Mandiri berencana melebarkan sayap bisnisnya untuk menjajal gasifikasi batu bara. Bahkan, pembeli dari produk ini sudah siap bekerja sama.
Gasifikasi atau Underground Coal Gasification merupakan mengkonversi batu bara menjadi energi gas dengan melalui serangkaian proses kimiawi.
Kemudian secara produk bisa dipasarkan kepada industri kimia yang menjadikan gas sebagai bahan baku. Misalnya, untuk di Bontang yang memiliki pabrik Pupuk Kalimantan Timur.
Kepala Teknik Tambang PT Indominco Mandiri Era Tjahya Saputra mengatakan, studi awal sudah mendapatkan hasil dengan bekerja sama dengan pusat penelitian, dan pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara (Tekmira) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) 2022 lalu.
Berdasarkan kajian itu diperkirakan proyek ini akan menelan investasi sekitar 200 juta dolar atau setara Rp 3 triliun saat ini. Artinya PT Imndominco Mandiri tidak terlalu kesulitan mencari pelanggan meski dengan biaya yang cukup besar.
"Kita sudah susun rencana kerjasama dengan PT Pupuk Kaltim. Tujuannya mengukur efesiensi dan pemanfaatan dari hasil kajian Tekmira soal energi batubara diubah menjadi gas," kata Era Tjahya.
Baca Juga : Komitmen PT IMM Pulihkan Lahan Eks Tambang, Kini Mulai Rimbun
Setelah rampung MoU baru akan dilanjutkan tahapan penyusunan Feasibility Studi (FS). Di tahun 2023 ini ditargetkan rampung.
Dari hasil itu kata Era, bisa dilihat bagaimana nilai komersil yang didapatkan. Apalagi, ketersediaan lahan di PT IMM yang masih berlebih.
Untuk menyiapkan bahan baku PT IMM sudah mengukur soal batubara yang bisa dimanfaatkan. Bahkan cenderung nilai eksplorasi dari segi kedalaman mengebornya tidak terlalu dalam.
Karena estimasi kedalaman pengeboran bisa mencapai 350 meter-900 meter di bawah tanah. Paling tidak mengambil batubara bisa dikisaran 30 persen dari batas maksimal pengeboran. Walhasil untuk biaya operasional tidak membengkak.
Target Produksi 3 Juta Metrik Ton
Upaya gasifikasi batu bara juga menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan gas dalam negeri. Apabila rencana ini berjalan dengan mitra kerja sama Pupuk Kaltim. PT IMM akan memproduksi hasil olahan batubara ke gas bahan baku yang dibutuhkan sekitar 2 juta-3 juta ton dalam proses gasifikasi.
Lain hal dengan dua perusahaan sebelumnya yang sudah terlebih dahulu melakukan uji coba. Seperti PT Bukit Asam Tbk dan Pertamina Persero.
Baru secara infrastruktur bisa dikerjasamakan dengan PT Pertamina atau PT Badak NGL. "Kalau kita jelas marketnya sudah ada. Jadi tidak lagi kesulitan. Semua eksplorasi juga sesuai standar dengan biaya yang lebih terjangkau," tuturnya.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: