Wali Kota Neni Prihatin Pegawai Terseret Korupsi; Berharap Kerugian Negara Bisa Pengembalian

BONTANG- Wali Kota Bontang Neni Moernaeni menyatakan keprihatinannya terhadap masalah hukum yang menjerat pegawai di lingkungan Pemkot Bontang.
Ia mengatakan, sedari dulu selalu mengingatkan agar berhati-hati dalam penggunaan uang negara dalam melaksanakan program kerja.
"Prihatin yah ada yang terseret. Kabar ini sudah lama saya dengar. Tapi memang namanya bermain hukum pasti punya konsekuensi," ucap Neni.
Dari praktik dugaan rasuah di 2 dinas, yakni Dinas Perhubungan dan Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (PUPR) diharapkan bisa mengembalikan kerugian negara yang timbul dari perilaku mereka.
Ia juga berpesan, kejadian ini menjadi pelajaran bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) terutama pejabat untuk lebih mawas dalam pengelolaan anggaran.
"Ini pelajaran harus bisa dilihat. Jangan pernah bermain main dengan uang masyarakat," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya Kejaksaan Negeri Bontang meningkatkan status 2 perkara dugaan tindak pidana korupsi.
Pertama dugaan rasuah di Proyek Land Mark Tugu Selamat Datang Bontang dinas PUPR Kota dan perjalanan dinas Bimbingan Teknis di Dinas Perhubungan.
Kepala Kejaksaan Negeri Bontang Pilipus Siahaan mengatakan kedua kasus ini telah naik tingkatan menjadi penyidikan.
Dalam waktu dekat Kejari akan menetapkan tersangka. "Tunggu saja kalau tersangkanya. Pasti kami umumkan," ucap Pilipus.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: