•   13 May 2024 -

Penanganan Banjir di Bontang

Sulit Atasi Banjir, Basri Rase : Siapapun Walikotanya Tak Bisa Selesai dalam Waktu Singkat 

Bontang - Asriani
12 Maret 2022
Sulit Atasi Banjir, Basri Rase : Siapapun Walikotanya Tak Bisa Selesai dalam Waktu Singkat  Wali Kota Bontang Basri Rase mengaku sulit menyelesaikan banjir dalam tempo singkat/Asriani - Klik Kaltim

KLIKKALTIM.COM - Wali Kota Bontang Basri Rase mengaku sulit menyelesaikan persoalan banjir lantaran persoalanya cukup kompleks. 

Banjir di Bontang memerlukan penanganan yang tak sebentar. Butuh waktu panjang agar banjir bisa diatasi, tak bisa penanganan banjir dilakukan dalam tempo 3-4 tahun saja. 

"Siapapun walikotanya pasti tidak bisa menyelesaikan banjir dalam waktu singkat. Karena banjir di Bontang ini ada 3 akar masalahnya," ungkap Basri saat mengikuti sarasehan di pendopo Rumah Jabatan Wali Kota, Ahad (13/3/2022) pagi. 

Klik Juga Bontang Banjir di Malam Minggu

Wali Kota Basri mengurai akar masalah banjir di Bontang ada 3 macam. Pertama banjir kiriman dari hulu sungai, penanganan banjir di titik ini perlu kolam polder atau embung yang saat ini tengah disusun. 

Kemudian, banjir di tengah kota. Saat hujan di tengah kota, sejumlah titik wilayah terendam. Ia menilai genangan di wilayah  rawan banjir terjadi lantaran daerah tangkapan air (catchement area) masif diubah menjadi pemukiman. 

Persoalan terakhir banjir rob atau pasang air laut. Wilayah pesisir terus terendam air laut karena aktivitas pemanasan global yang memicu permuakaan air laut meningkat. "Sekarang siapa yang bisa atasi alam, kan gak mungkin kita mau bendung itu laut," katanya menjelaskan. 

Dari akar masalah itu, Basri mengaku butuh waktu agar menyelesaikan banjir di Bontang. Dirinya menuturkan, pemerintah tengah menyusun kajian terintegrasi atau master plan banjir.

Secara bersamaan, penyusunan studi kelayakan kolam polder di wilayah Gunung Telihan juga sedang dilakukan. 

"Nah tidak bisa singkat, setelah Feasibility Study, dilanjutkan Detail Engineering Design (DED). Belum lagi pembentukan tim pembebasan lahan, nanti kalau ada yang protes harganya tak sesuai bakal panjang lagi. Jadi tak bisa singkat," bebernya. 

Pun demikian, dia tetap optimistis menyelesaikan penanganan banjir hingga masa jabatan berakhir 2025 nanti. "Yah kita berupaya meminimalisir lah," pungkasnya.




TINGGALKAN KOMENTAR