•   16 November 2025 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Sudah 3 Kali Disurati; Satpol PP Sebut Penertiban Pedagang di Ahmad Yani Sesuai Aturan

Bontang - M Rifki
15 November 2025
 
Sudah 3 Kali Disurati; Satpol PP Sebut Penertiban Pedagang di Ahmad Yani Sesuai Aturan Petugas menertibkan meja kursi milik pedangan yang mengemper di atas trotoar.

BONTANG- Satpol-PP Bontang mengaku penertiban kursi dan meja pedagang di Jalan Ahmad Yani Kelurahan Api-Api pada Jumat (14/11/2025) sudah sesuai prosedur. 

Kepala Satpol-PP Bontang Ahmad Yani mengatakan, pedagang tersebut sudah diberikan 3 kali surat teguran. 

Meski menyewa di ruko namun berdasarkan pantauan tim pemilik acap kali menggelar meja di atas trotoar. Hal itu jelas melanggar Peraturan Daerah tentang Ketertiban. 

"Udah 3 kali surat kami layangkan. Ada beberapa kursi kami angkut dan kalau mau diambil bisa ke kantor tapi yang punya justru milih mem viralkan," ucap Ahmad Yani. 

Lebih lanjut Satpol-PP juga menepis tudingan tebang pilih dalam penertiban. Saat dilakukan operasi penertiban para pelaku usaha sudah terpantau tertib. 

"Kami menindak yang tidak tertib. Salah kami kalau tidak menindak," tuturnya. 

Sebelumnya diberitakan, Pedagang di Jalan Ahmad Yani protes lantaran kursi dan meja miliknya diangkut oleh Satpol-PP pada Jumat (14/11/2025) malam tadi. 

Ia merasa posisi kursi dan mejanya berada di belakang trotoar atau di depan ruko yang ia sewa untuk berjualan. 

Pemilik warung kopi Andre mengaku pengangkutan secara paksa ini sangat disesalkan. Terlebih posisi kursi masih tersusun rapi dan tidak berada di atas trotoar. 

"Kursi dan meja saya belum disusun tapi justru diangkut. Padahal saya nyewa ruko di sini," Ucap Andre. 

Protes itu kemudian dilayangkannya di Kantor Satpol-PP. Dia meminta penjelasan terkait pelanggaran yang dilakukan. 

Andre mengaku Satpol-PP tebang pilih dalam menindak. Sebab banyak pedagang di atas trotoar justru dibiarkan dan tidak mengalami pengambilan paksa seperti dirinya. 

"Itu di Jalan Juanda depan SMP 2 kenapa tidak ditertibkan. Di sana juga banyak masih jualan," sambungnya.






TINGGALKAN KOMENTAR