•   14 September 2024 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Merantau dari Jawa, Si Manusia Silver Bisa Raup Rp 1 Juta Sehari dari Minta-minta di Jalanan Bontang

Bontang - M Rifki
18 Agustus 2024
 
Merantau dari Jawa, Si Manusia Silver Bisa Raup Rp 1 Juta Sehari dari Minta-minta di Jalanan Bontang Oknum peminta-minta dengan modus mengecat badan warna silver diamankan Satpol PP Bontang, Kamis (15/8/2024)/Ist-Klik Kaltim

KLIKKALTIM.COM- Satuan Polisi Pamong Praja Bontang menemukan fakta pengemis atau pengamen bisa menghasilkan pendapatan mereka mencapai Rp1 juta per hari. 

Kepala Satpol-PP Ahmad Yani melalui Kabid PPUD Arianto mengatakan, fakta itu didapat usai pengamen manusia silver yang diamankan pads Kamis (15/8/2024). 

Dari hasil pemeriksaan manusia silver itu justru mendapat penghasilan fantastis. Oknum ini memanfaatkan rasa iba masyarakat dengan meminta minta di jalan setelah melumuri badannya dengana cat. 

Praktik yang dilakukannya melanggar Peraturan Daerah Bontang Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat khususnya di pasal 18.

"Dari hasil uang itu alasannya untuk kebutuhan hidup dan mengirim uang untuk anak serta isterinya. Dia bisa dapat uang per hari Rp700 - 1 juta per hari," ucap Arianto kepada Klik Kaltim. 

Lebih lanjut, manusia silver ini juga sudah dipantau beberapa waktu. Karena dia tidak tinggal di 1 tempat membuat petugas harus mencari informasi terlebih dahulu sebelum menangkapnya. 

Saat dilakukan pendataan. Ternyata orang tersebut berasal dari luar Bontang. Dia merupakan warga Jawa yang sengaja ke Bontang untuk mendapatkan keuntungan dari hasil meminta-minta. 

"Ini manusia silver udah 2 tahun kebelakang dapat teguran. Duku pakaian badut. Terus sekarang ganti lagi. Dia tidur di emperan saja. Tapi hasilnya banyak," sambungnya. 

Bahkan di 2023 lalu Satpol-PP lalu mendapati juga pasangan suami isteri yang berkostum badut mengamen. 

Berdasarkan KTP pasutri itu juga bukan warga Bontang. Melainkan dari Kota Samarinda tepatnya di Loa Bakung. Dari hasil pemeriksaan mereka beralasan anak dibawa karena tidak ada yang menjaga. 


Warga Bontangnjuga diminta jeli memberi bantuan. Jangan sampai justru akibat kebaikan yang dilakukan membuat semakin banyaknya pengemis datang. 

"Tahun lalu bahkan ada badut suami istri membawa bayi yang pernah tertangkap, malah tidur di hotel. Jadi kami himbau warga tidak memberikan bantuan. Karena memang dilarang," tuturnya.






TINGGALKAN KOMENTAR