•   13 December 2024 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Rustam Minta Masyarakat dan Dinkes Kolaborasi Atasi DBD

Bontang - Redaksi
21 Agustus 2022
 
Rustam Minta Masyarakat dan Dinkes Kolaborasi Atasi DBD Anggota Fraksi Golkar Bontang Rustam/Dok Klik Kaltim

KLIKKALTIM.COM - Lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sebulan terakhir turut mendapat atensi dari Anggota Fraksi Golkar Bontang, Rustam. 

Penyakit edemik Bontang ini sudah menjangkiti warga di sejumlah wilayah Kota Bontang. Masyarakat dan Dinas Kesehatan diminta kolaboratif mengatasi masalah kesehatan ini. 

Menurut Rustam, dampak dari Covid-19 belum pulih sepenuhnya. Belajar dari kasus tersebut sudah sewajarnya semua pihak lebih mawas diri. Kasus yang mulai marak terjadi di wilayah pesisir ini banyak menjangkiti anak-anak. 

Untuk itu, semua elemen masyarakat harus berpartisipasi aktif dalam memutus rantai penularan DBD. 

“Sekarang ini selain Covid-19, DBD ini perlu juga diwaspadai karena sudah ada yang meninggal akibat DBD,” ungkapnya belum.lama ini.

Dikonfirmasi terpisah, Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Bontang Asniwati mengatakan tren kenaikan itu salah satunya disebabkan perubahan cuaca. Hal ini menjadi pendorong berkembangnya populasi sarang nyamuk pembawa virus DBD.

“Di Bontang ini kan tidak ada musim hujan atau kemarau jadi bisa setiap saat hujannya,” ucapnya.

Sehingga untuk mencegah, kata Asni, beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat, dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus, yaitu menguras, menutup tempat penampungan air dan mendaur ulang barang bekas serta aktivitas lainnya yang dapat mencegah gigitan nyamuk dan berkembangnya jentik- jentik nyamuk serta menekankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

“Jadi bukan hanya sekedar melakukan fogging,” tuturnya.

Sebagai informasi, wilayah yang memiliki penderita DBD terbanyak di Bontang berada di Kelurahan Berbas Tengah, yaitu 55 kasus.
Kemudian, Kelurahan Tanjung Laut 47 kasus, Tanjung Laut Indah 34 kasus, Api-api 39 kasus, Lok Tuan dan Gunung Elai 29 kasus.

Sementara untuk Kelurahan Belimbing dan Gunung Telihan 30 kasus, Bontang Baru 23 kasus, Satimpo 13 kasus, Berebas Pantai 7 kasus, Bontang Kuala 6 kasus, Kanaan 12 kasus. Guntung 11 kasus, dan Bontang Lestari 2 kasus.

Penyakit edemik Bontang ini sudah menjangkiti warga di sejumlah wilayah Kota Bontang. Masyarakat dan Dinas Kesehatan diminta kolaboratif mengatasi masalah kesehatan ini. 

Menurut Rustam, dampak dari Covid-19 belum pulih sepenuhnya. Belajar dari kasus tersebut sudah sewajarnya semua pihak lebih mawas diri. Kasus yang mulai marak terjadi di wilayah pesisir ini banyak menjangkiti anak-anak. 

Untuk itu, semua elemen masyarakat harus berpartisipasi aktif dalam memutus rantai penularan DBD. 

“Sekarang ini selain Covid-19, DBD ini perlu juga diwaspadai karena sudah ada yang meninggal akibat DBD,” ungkapnya belum.lama ini.

Dikonfirmasi terpisah, Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Bontang Asniwati mengatakan tren kenaikan itu salah satunya disebabkan perubahan cuaca. Hal ini menjadi pendorong berkembangnya populasi sarang nyamuk pembawa virus DBD.

“Di Bontang ini kan tidak ada musim hujan atau kemarau jadi bisa setiap saat hujannya,” ucapnya.

Sehingga untuk mencegah, kata Asni, beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat, dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus, yaitu menguras, menutup tempat penampungan air dan mendaur ulang barang bekas serta aktivitas lainnya yang dapat mencegah gigitan nyamuk dan berkembangnya jentik- jentik nyamuk serta menekankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

“Jadi bukan hanya sekedar melakukan fogging,” tuturnya.

Sebagai informasi, wilayah yang memiliki penderita DBD terbanyak di Bontang berada di Kelurahan Berbas Tengah, yaitu 55 kasus.
Kemudian, Kelurahan Tanjung Laut 47 kasus, Tanjung Laut Indah 34 kasus, Api-api 39 kasus, Lok Tuan dan Gunung Elai 29 kasus.

Sementara untuk Kelurahan Belimbing dan Gunung Telihan 30 kasus, Bontang Baru 23 kasus, Satimpo 13 kasus, Berebas Pantai 7 kasus, Bontang Kuala 6 kasus, Kanaan 12 kasus. Guntung 11 kasus, dan Bontang Lestari 2 kasus.






TINGGALKAN KOMENTAR