Rayakan Hari Pelaut Sedunia dan Lingkungan Hidup; KSOP Bontang Gelar Bersih-Bersih di Tanjung Laut

BONTANG- Momentum hari pelaut sedunia dan hari lingkungan hidup dirayakan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Bontang dengan aksi aksi Bersih Laut dan Pantai di Pelabuhan Tanjung Laut, Rabu (25/6/2025).
Kepala KSOP Kelas II Bontang Capt. Kristina Anthon mengatakan, dua momentum bersejarah ini musti dilaksanakan dengan khidmat.
Kedua momentum ini berjalan juga melibatkan masyarakat umum di sekitar Pelabuhan, kemudian stakeholder seperti PT Indominco Mandiri dan instansi lainnya serta Asosiasi baik itu INSA, APBMI dan ALFI/ILFA.
Tema besar hari pelaut yang diambil ialah Ending Plastic Pollution For The Clean Sea atau Mengakhiri Polusi Plastik Demi Lautan Bersih.
Laut merupakan alur utama pelayaran. Keberadaannya harus tetap di jaga. Agar bisa mencegah kerusakan lingkungan yang berdampak pada khalayak hidup manusia.
"Kami bersyukur kolaborasi ini didukung oleh mitra. Laut tempat kami beraktivitas harus di jaga. Biarkan Laut tetap asri dan lestari untuk anak cucu peradaban manusia," ucap Capt. Kristina Anton kepada Klik Kaltim.
Lebih lanjut, Kristina Anton bercerita tentang peran Nakhoda di atas kapal. Dimana mereka punya peranan penting untuk memastikan kapal yang mereka bawa melintas di laut berjalan sesuai dengan prosedur.
Dalam agenda itu KSOP juga mengeluarkan tagline "My Harassment-Free Ship” merupakan sebuah inisiatif berani untuk mempromosikan budaya saling menghormati dan tidak mentoleransi perundungan dan pelecehan di laut serta menjaga independensi Nakhoda juga Mereka musti terbebas dari intervensi apapun. Baik itu dalam sistem birokrasi pelayaran.
Selain itu Nakhoda juga diminta semua sistem pengelolaan limbah kapal bisa di jalankan. Semisal, sebelum kapal berangkat dipastikan semua proteksi kapal berjalan baik. Peran Pelaut juga sangan penting dalam pergerakan ekonomi melalui pelayaran, tanpa peran pelaut dapat dipastikan pengangkutan barang dan orang akan terkendala.
Sebagai contoh di wilayah Bontang bagaimana produksi batubara oleh PT. Indominco Mandiri harus didistribusi melalui jalur laut ke daerah-daerah seluruh Indonesia maupun Luar Negeri, dibutuhkan peran Pelaut (Nahkoda) untuk mengangkut batubara tersebut melalui kapal laut.
"Pelecehan atau intimidasi dalam kapal harus dituntaskan. Nakhoda harus bebas dari intimidasi. Termasuk intervensi birokrasi dan pemilik kapal. Nakhoda punya otoritas," sambungnya.
Program Bersih Laut dan Pantai di pelabuhan juga turut dimeriahkan oleh pekerja dan jajaran manajemen PT IMM. Mereka bahkan memberikan bantuan berupa tong sampah, drop poin sampah plastik, dan alat tangkap sampah di laut.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: