•   05 May 2024 -

Punya Cadangan 382.877 Ton, PKT Sebut Stok Pupuk Subsidi Aman Pasca Ledakan Pabrik

Bontang - M Rifki
23 Juli 2022
Punya Cadangan 382.877 Ton, PKT Sebut Stok Pupuk Subsidi Aman Pasca Ledakan Pabrik Insiden ledakan di pabrik PT Pupuk Kaltim, Sabtu (23/7/2022).

KLIKKALTIM.COM - PT Pupuk Kaltim (PKT) memastikan stok pupuk bersubdisi aman pasca ledakan pabrik yang terjadi Sabtu (23/7/2022) kemarin. Saat ini pihak perusahaan masih dalam proses investigasi lebih mendalam terkait insiden ini. 

Pasca terjadi ledakan Pabrik Kaltim 5 akibat adanya shut-down mal fungsi salah satu instrumen saat melakukan restart dan terjadi over firing. 

Tommy Johan VP Komunikasi Korporat PT Pupuk Kalimantan Timur mengklaim insiden ini tak mengganggu produksi pupuk urea subsidi ataupun non subsidi untuk masyarakat. Meski mengalami pemberhentian sementara waktu. Pabrik Kaltim 5 yang sempat meledak pun terpantau kondusif. 

Dia mengungkakpan, berdasarkan catatan per Kamis (21/7) lalu, ada sekitar 1.873.674 Ton produksi urea. Sementara ketersediaan stok pupuk urea subsidi yang tercatat mencapai angka 77.829 Ton dan siap disalurkan. Selain itu terdapat pula stok produksi pupuk non subsidi sekira 305.048 Ton sebagai cadangan penyaluran pupuk subsidi. 

"Jumlah itu melampaui target 310 persen lebih banyak dari target stok pupuk yang ditetapkan. Saat ini pabrik terpantau dalam kondisi yang kondusif," kata Tommy kepada Klik Kaltim, Minggu (24/7/2022). 

Selanjutnya, saat disinggung kerugian materil PT PKT belum mengetahui secara pasti berapa angkanya. Hanya saha hingga kini PT PKT masih melakukan investigasi mendalam pasca terjadinya ledakan di salah satu pabrik. 

Baca juga: Pabrik Kaltim 5 Meledak, PKT Pastikan Bukan Gas Beracun yang Menyebar di Udara

Saat ditemukan adanya kerusakan alat pabrik pasti akan segera diperbaiki. Namun, dipastikan sebelum beroperasi kembali, proses mengaktifkan akan melalui prosedur yang ketat. Sehingga berjalan normal sebagaimana mestinya. 

"Dari laporan tim kemarin juga dipastikan tidak ada korban jiwa. Penanganan juga dilakukan dengan mengedepankan prosedur Keselamatan, dan Kesehatan Kerja," pungkasnya.




TINGGALKAN KOMENTAR