•   29 March 2024 -

Program Rumah Murah Menuai Masalah

Bontang - Juwi Ananda
09 Mei 2017
Program Rumah Murah Menuai Masalah Pekerja di lokasi Bukit Bontang Regency, Jalan Arif Rahman Hakim.

BONTANG.KLIKKALTIM - Pembangunan 2 ribu unit rumah murah yang dikelola PT Bukit Pupuk Indah (BPI) mangkrak. Padahal, perumahan murah ini digadang-gadang selesai Februari, namun hingga kini tak rampung.

Perumahan Bukit Bontang Regency ini direncanakan dibangun di atas lahan seluas 9 hektare berlokasi di Jalan Arif Rahman Hakim (Depan Hotel Oak Tree) Kelurahan Belimbing, Kota Bontang.

Salah seorang pembeli, Mirnawati menuturkan, awalnya merasa dibantu dengan adanya program perumahan murah ini. Dirinya pun memutuskan untuk membeli rumah tipe 36/72 dengan angsuran selama 10 tahun dari tiga pilihan yang ditawarkan yakni 10, 15 dan 20 tahun.

“Pada awalnya seperti janjikan saat akad penerimaan kunci di Februari tahun ini dan cicilan per bulannya akan dibayar saat telah terima kunci, tetapi sampai Mei ini belum juga diberikan kunci,” ujarnya saat menghadiri mediasi antara konsumen dan developer PT BPI di aula Hotel Akbar, Kamis, (4/5/2017).

Wanita berprofesi pegwai negeri sipil (PNS) yang tinggal di Gang Amalia Kelurahan Bontang Baru ini mengaku sempat mensurvei lokasi perumahan yang dibangun. Namun, ternyata bangunannya memang masih jauh dari kata rampung. “Bahkan kabarnya karyawannya banyak yang kabur,” imbuhnya.

Atas kejadian tersebut, dirinya merasa dirugikan karena telah memberikan uangnya kepada developer sebesar Rp7 juta. “Jadi awalnya saya bayar Uang Tanda Jadi (UTJ) sebesar Rp2 juta, dua minggu kemudian saya bayar DP nya sebesar Rp5 juta. Jadi jumlahnya Rp 7 juta uang saya di perusahaan,” ujarnya sembari mengatakan harga rumah sebesar Rp121 juta.

Developer PT BPI, Johan Tanrin mengatakan lokasi lahan pembangunan perumahan murah tersebut sudah tersertifikasi, hanya saja lahan seluas 2,8 hektare dari 9 hektare luas lahan yang direncanakan akan dibangun dua ribu rumah itu bermasalah karena terkena peresapan untuk kepentingan pemerintah.

“Saat ini sudah ada 20 unit rumah contoh yang terbangun dari jumlah konsumen kita sebanyak 460 unit rumah yang terdaftar untuk dibangun,” ujarnya kepada awak media usai acara mediasi.

Johan mengatakan telah bertemu dengan Wakil Walikota Bontang, Basri Rase meminta supaya untuk mengurus perizinannya dipermudah. “Yang 2,8 hektare itu kita akan kita bayar soalnya lahan itu sebenarnnya nanti akan dibebaskan dari pemerintah bukan dari kita. Karena ini bentuk tanggung jawab kita dengan konsumen,” tutupnya. (*)




TINGGALKAN KOMENTAR