Program Peternakan Kambing dan Domba Batal Dieksekusi Tahun Ini, Pemkot Masih Susun Kajian
BONTANG- Rencana wali kota Basri Rase kala itu ingin mendirikan 3 kandang kambing dan domba di APBD-Perubahan tahun ini batal. Pemerintah masih berkutat dengan penyusunan kajian dan perencanaan untuk melaksanakan program ini.
Kepala Badan Perencanaan, penelitian, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Amiruddin Syam mengatakan, untuk kajian dan perencanaan Pemkot Bontang menggandeng Unmul.
Amir beralasan, kajian dibutuhkan karena program ini membutuhkan kawasan tertentu. Kemudian soal ketersediaan pangan, cara merawat dan mengembangbiakkan juga harus memiliki kompetensi bagi para pelaku yang akan menjalankan program tersebut.
"Untuk realisasi belum di tahun ini. Karena beberapa pertimbangan. Tapi proses menuju kesana sedang berlangsung," ucap Amiruddin kepada Klik Kaltim.
Rencananya program ini dilaksanakan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dengan dukungan dari pemerintah. "Soal kawasan juga menjadi perhatian. Jangan sampai justru membuat masyarakat sekitar jadi risih," sambungnya.
Dikonfirmasi terpiaah Fungsional Ahli Muda Medik Veteriner Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKPPP) Bontang drh Riyono mengatakan sudah melakukan pemetaan terkait lokasi peternakan kambing dan domba.
Dari data mereka terdapat 33 peternak yang tersebar. Baik yang dikelola mandiri ataupun kelompok. Semua data yang dimiliki pasti akan diberikan untuk memuluskan program tersebut.
"Sebenarnya di Bontang sudah ada 33 peternak domba dan kambing. Itu tersebar di seluruh kecamatan. Tapi kalau nanti teknis apakah dibuat baru atau bermitra dengan yang sudah ada akan dikoordinasikan," ucap Riyono.
Disinggung soal lokasi ideal. Riyono mengaku ada beberapa tempat. Semisal di Kecamatan Bontang Selatan busa diletakkan di Kelurahan Bontang Lestari, untuk Kecamatan Bontang Barat bisa di Kelurahan Gunung Telihan, dan Kecamatan Bontang Utara bisa di Guntung.
Lokasi itu dinilai ideal karena dari segi lahan dan ketersediaan pangan berupa rumpit masih ada dan bisa dimanfaatkan.
"Jadi banyak yang perlu disiapkan. Diluar pakan rumput kan ada yang lainnya. Jadi harus bisa dikaji komperhensif," pungkasnya.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: