•   22 November 2024 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Perumda AUJ Tak Berdaya Atasi PT LBB Sering Telat Bayar Gaji, Padahal Pemegang Saham Mayoritas

Bontang - M Rifki
30 April 2024
 
Perumda AUJ Tak Berdaya Atasi PT LBB Sering Telat Bayar Gaji, Padahal Pemegang Saham Mayoritas Direktur Perumda AUJ Bontang Abdu Rahman (kiri)/Dok Klik Kaltim

KLIKKALTIM.COM- Perumda AUJ tak bisa banyak berbuat dengan kondisi PT Laut Bontang Bersinar (LBB) yang selalu terlambat membayar gaji karyawannya. Padahal Perumda AUJ merupakan pemilik saham mayoritas di PT LBB. 

Direktur Perumda-AUJ Abdu Rahman mengatakan, alasannya karena sebagai induk perusahaan belum ada penyertaan modal sepeserpun. Komposisi saham Perumda sebanyak 60 persen, sedangkan selebihnya dimiliki LBB. 

Tetapi, kepemilikan saham itu tak dibarengi dengan penyetoran uang ke tubuh perusahaan ini. Dengan alasan itulah, tidak bisa jauh memberikan intervensi dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Rencananya penyertaan modal akan dilakukan di 2024 ini. Namun Abdu Rahman belum enggan membeberkan berapa nominal yang akan diberikan ke PT LBB. 

"Kita terbatas kalau mau intervensi. Karena saya akui Perumda AUJ belum ada menyertakan modal ke PT LBB. Tapi kalau saran dan masukan selalu diberikan," ucap Abdu Rahman. 

Baca Juga : Karyawan PT LBB Tak Gajian Sudah 2 Bulan

Abdu menjelaskan, alasan PT LBB menunggak gaji karena ada persoalan yang lebih penting. Yaitu melakukan perpanjangan izin mengelola pelabuhan ke Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP). 

Makanya anggaran yang seharusnya untuk gaji karyawan harus digeser terlebih dahulu. Bukan berarti perusahaan tidak memperhatikan pekerja. 

"Kemarin anggarannya sudah ada. Tapi PT LBB punya kepentingan lain. Yaitu mengurus perpanjangan izin pengelolaan pelabuhan ke KSOP," sambungnya. 

Meski begitu, Perumda AUJ akan melakukan evaluasi. Seperti halnya meminta direktur PT LBB Lien Sikin agar bisa merasionalisasi semua operasional kantornya. 

Baik dari segi pekerja dan perjalanan dinas bagi direktur. "Saya akan evaluasi di akhir tahun ini. Itu harus dilakukan. Tapi butuh waktu," terangnya. 

Diketahui PT LBB sudah menunggak gaji karyawan selama 2 bulan. Walhasil para pekerja merasa was-was dan meminta ada transparansi pengelolaan keuangan.






TINGGALKAN KOMENTAR