•   02 May 2024 -

Pedagang Tahu dan Tempe di Pasar Tamrin Ikut Tak Berjualan Saat Aksi Mogok Produksi

Bontang - M Rifki
23 Mei 2021
Pedagang Tahu dan Tempe di Pasar Tamrin Ikut Tak Berjualan Saat Aksi Mogok Produksi Pedagang Tahu dan Tempe di Pasar Tamrin ikut menutup lapak mereka saat aksi mogok produksi pengusaha tahu, 27-28 Mei nanti.

KLIKKALTIM.COM -- Pedagang tahu dan tempe di Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) ikut libur jualan saat aksi mogok produksi pengusaha olahan kedelai, 27-28 Mei nanti. 

Pedagang beralasan ikut libur jualan sebagai wujud solidaritas kepada produsen tahu dan tempe. 

Salah satu pedagang tahu dan tempe di Pasar Tamrin, Ateng mengatakan, seluruh pedagang di Pasar Tamrin sepakat tak berjualan selama 2 hari saat aksi mogok itu.

"Semua pedagang di Pasar Tamrin akan libur Berjualan selama 2 hari pada aksi mogok produksi pekan depan," kata Ateng saat ditemui di lapaknya, Senin ( 24/5/2021).

Ateng mengaku, selama pilihan untuk tetap berjualan juga sulit dilakukan. Pasokan tahu dan tempe nihil saat aksi itu digelar.

"Instruksi dari Ketua PPTT agar libur jualan dilapak," tutupnya.

Sehari sebelumnya, Pengusaha Tahu dan Tempe di Gang Rawa Indah, Kelurahan Api-Api, Bontang Utara, Dawam mengatakan seluruh produsen tahu akan gelar aksi mogok produksi. 

Pengusaha yang tergabung dalam Persatuan Pengrajin Tahu Tempe (PPTT) Bontang bakal tak berprodukai pada 27-28 Mei 2021.

Aksi mogok tersebut dilatari sebagai informasi ke warga. Supaya pembeli memahami kondisi terkini bahan baku kacang kedelai yang membumbung tinggi. 

Di samping itu, aksi ini juga sindiran ke pemerintah pusat atas lonjakan harga kedelai yang meningkat secara signifikan.

Diketahui, sebelum pandemi harga kedelai satu karung (50 kilo) Rp 365 ribu.

Kemudian berangsur naik dengan kisaran Rp 15 ribu setiap bulannya. Sehingga harga update terakhir pada hari Senin (17/5/2021) mencapai Rp 580 ribu dari agen di Samarinda.

"Kita ingin informasi kan ke warga juga kalau sekarang bahan baku itu mahal. Jadi harga tahu dan tempe juga akan naik," ujarnya.

Rencananya, kenaikan harga akan dilakukan secara perlahan-lahan. Untuk tahap awal, kenaikan harga berkisar Rp 1.000.

"Semua kesepakatan diambil dari PPTT, dengan menaikan Rp 1000 setiap item tahu dan tempe eceran dipasaran," terangnya.

Diakhir Dawam berharap Pemkot Bontang ikut berperan serta dalam menstabilkan harga kedelai di pasaran.

Diakui Dawam, alasannya mengambil kedelai di Samarinda, lantaran harga kedelai Di Bontang jauh lebih mahal.

"Kami minta pemerintah memperhatikan juga permasalahan kami," pungkasnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 




TINGGALKAN KOMENTAR