Nestapa Nelayan di Masa Pandemi, Harga Ikan Turun Ongkos Melaut Naik
KLIKKALTIM.COM - Dampak masa pandemi Covid-19 masih terasa sebagian nelayan Kota Bontang. Meski saat ini pandemi sudah mereda.
Salah satu nelayan Bontang, Mustafa mengeluhkan harga ikan selama pandemi Covid-19 yang terus turun. Sebaliknya, harga bahan bakar solar justru naik. Semula harga eceran Rp 5.100 rupiah. Kini sudah mencapai Rp 7 hingga 8 ribu per liter.
"Sekarang masih tetap anjlok harga ikan, solar malah naik," ungkapnya kepada wartawan.
Mustafa merinci, salah satu ikan mengalami penurunan harga seperti ikan merah dan ikan putih. Kedua ikan tersebut turun sekira Rp 15 hingga 25 ribu per kilo.
"Awalnya Rp 50 ribu sekarang Rp 30an itu ikan putih," bebernya.
Ia menduga, salah satu pemicu turunnya harga ikan selama pandemi Covid-19 disebabkan kurangnya aktivitas masyarakat di luar rumah.
Kurangnya pembeli, nelayan terpaksa menjual dengan harga rendah.
"Daripada tinggal ikannya terpaksa dijual murah," ujarnya
Bukan hanya nelayan lokal, bahkan dari daerah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah yang bersandar di wilayah TPI Tanjung Limau pun jarang. Berbeda sebelum pandemi, kapal pulau sulawesi itu rutin bersandar tiap satu kali dalam tiga hari. Kini, sepekan hanya satu kalu bersandar.
Terlebih tangkapan ikan juga berkurang. Hal itu semakin dikeluhkan dari anak buah kapal (abk).
"Turun drastis sekali," terangnya.
Dengan itu, Mustafa berharap, harga ikan kembali normal seperti sebelum di masa Pandemi Covid-19.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: