•   25 April 2024 -

Kisah Petugas Makam Covid-19 Bontang, Sudah Tancapkan 44 Nisan di atas Pusara

Bontang - Asriani
19 Januari 2021
Kisah Petugas Makam Covid-19 Bontang, Sudah Tancapkan 44 Nisan di atas Pusara Petugas memakamkan jenazah korban Covid-19 di TPU Bontang Lestari, Selasa 19 Januari 2021

KLIKKALTIM.COM - Panas siang saat itu tak terik. Awan kelabu menggelayut di langit selatan Kota Bontang, Selasa kemarin.

Dari kejauhan lamat-lamat suara sirene ambulan saut menyaut terbawa angin. Lalu makin jelas terdengar memecah keheningan.

Di lahan sekitar 4 hektar pasak nisan tampak mencolok. Mengisi ruang-ruang kosong yang sekelilingnya ditumbuhi ilalang kecil.

Inilah pemakaman korban Covid-19 di Bontang Lestari. Lokasinya tak jauh dari Tempat Pemprosesan Akhir (TPA).

Di lokasi ini dua lubang makam sudah digali. Liang selebar 1 meter itu baru saja selesai saat klikkaltim tiba di pemakaman Covid-19 di Bontang.

Lubangnya agak dalam. Lebih dalam ketimbang liang pemakaman umum. "Kalau pasien Corona agak besar dan dalam karena pakai peti," ujar Petugas makam, Aziz.

Di bawah pohon rindang petugas mulai mengenakan baju hazmatnya. Pakaian bahan plastik ini menyesakkan. Apalagi saat cuaca panas. Gerah sekali.

Kami menjauh dari lokasi pemakaman. Pun petugas polisi sudah memperingatkan jangan mendekat.

Tak lama. Dua mobil ambulan tiba. Keduanya mendapat pengawalan. Petugas bergegas menjemput 'amanah'.

Mobil putih menerabas ke dalam pemakaman. Berhenti persis di samping lubang.

Dari kejauhan kami terus memantau. Dari dek kursi mobil ambulan peti mayat diangkat menuju liang lahat yang tanahnya masih segar bekas galian.

Peti kayu yang dibungkus plastik itu ditepikan. Lalu pelan-pelan ditanam ke dalam liang lahat dengan 2 utas tali tambang.

Satu peti mayat selesai. Lalu bergilir ke peti mayat yang satu lagi. Saat itu petugas memakamkan 2 orang sekaligus. Keduanya pasien Covid-19.

Di sisi jalan aspal ada 3-4 orang warga. Mata mereka semua sembab. Sebagian hanya meratap. Sendu sekali. Seiring peti mayat yang mulai ditanam. Diakhiri dengan merunduk pilu.

Mereka ada keluarga korban Covid. Protokol ketat mewajibkan mereka hanya melihat dari kejauhan. Tak sempat mengantar hingga ke sisi liang lahat.

Tangis sedu sedan yang ditahan seolah mengokohkan pijakan mereka di atas aspal.

Petugas Makam, Aziz menuturkan sudah 44 mayat korban Covid-19 yang ia kuburkan. Semuanya sesuai protokol kesehatan. Mengenakan APD lengkap. Masker berlapis. Nan ketat.

Mayat pasien Covid-19 tak bisa menunggu. Terlalu beresiko dibiarkan berlama-lama. Setelah tiba langsung dimakamkan. Tanpa peduli cuaca.

"Saat hujan lebat itu susah. Karena masker kita basah. Susah sekali bernafas apalagi hujan lebat," tuturnya.

Aziz pria yang tanggung jawab. Tuntutan profesinya dilakukan tanpa cela. Pun sejak awal dia yakin bakal baik-baik saja. Kendati, ada keluarga di rumah yang menunggu dirinya pulang tanpa membawa virus Sars-Cov-2 itu.

"Tapi alhamdulillah. Kita selalu tertib setiap habis menguburkan disemprot semua," ungkapnya.




TINGGALKAN KOMENTAR