•   23 February 2025 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Kecelakaan Kerja di Pelabuhan Loktuan; Pekerja Tertimpa Angkutan Kernel, KSOP Telusuri Kelayakan Kapal

Bontang - M Rifki
19 Februari 2025
 
Kecelakaan Kerja di Pelabuhan Loktuan; Pekerja Tertimpa Angkutan Kernel, KSOP Telusuri Kelayakan Kapal Kepala Seksi Angkutan Laut Lintas dan Angkutan Laut KSOP Bontang Sugeng saat ditemui di kantornya Jalan Pelabuhan Kelurahan Tanjung Laut Indah Selasa (18/2/2025) (Klik Kaltim/M Rifki). 

BONTANG- Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bontang angkat bicara terkait kecelakaan kerja di Pelabuhan Loktuan pada Kamis (13/2) lalu yang menyebabkan salah satu pekerja luka serius. 

Kepala Seksi Angkutan Laut Lintas dan Angkutan Laut KSOP Bontang Sugeng mengatakan, kecelakaan yang menimpa Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) kemarin murni kelalaian pekerja. Karena  pekerja itu sudah diperingati untuk tidak mendekati area crane yang sedang beroperasi. 

Walhasil insiden itu tidak dapat dihindari akibat wire sling crane putus. Kemudian muatan kernel menimpa pekerja yang ada di bawahnya. 

"Kejadian dini hari. Sudah diperingati tapi pekerja tidak mendengar. Tapi tidak mati toh. Itu menandakan kerja di pelabuhan sangatlah penuh resiko," ucap Sugeng kepada Klik Kaltim. 

Dari kejadian itu, pihak KSOP menginvestigasi insiden kecelakaan itu. Hasilnya, seluruh dokumen kapal kayu pengangkut kernel itu sesuai dengan standar serta masih layik operasi. 

Hanya saja, Kapten kapal diperingati untuk selalu mengecek seluruh peralatan. Hasilnya wire sling baru saja di ganti selama 6 bulan lalu. 

Informasi terakhir pekerja yang alami kecelakaan itu berdamai dengan pemilik kapal itu. Permasalahan diselesaikan secara kekeluargaan. 

Diketahui TKBM Pelabuhan Loktuan yang jumlahnya ratusan orang itu dibawahi langsung KSOP. Pasca kejadian itu mereka dilarang bekerja lebih dari 8 jam. Karena sangat beresiko dalam standar keselamatan. 

"Kan TKBM banyak kelompoknya. Jadi mereka tidak boleh kerja lebih dari 12 jam. Alias 2 shif. Pengetatan pengawasan pasti dilakukan. Cuman yang kami awasi ini pusat ekonomi. Banyak kaum marjinal yang cari rejeki. Jadi tidak ada larangan bongkar muat atas insiden itu. Semua aktivitas masih berjalan," sambungnya. 

Sebelumnya diberitakan, Manager Operasional PT Laut Bontang Bersinar (LBB) yang juga merupakan operator Pelabuhan Jack akan melakukan evaluasi dan peringatan kepada kapal kayu yang bersandar di Pelabuhan Loktuan. 

Semisal dengan melaporkan ship particular atau dokumen yang berisi rincian data kapal, mulai dari pendaftaran, struktur bangunan, mesin, hingga kelengkapan kapal. Hingga meminta kapal juga melampirkan hasil inspeksi alat-alat kapal terbaru. 


"Intinya akan lebih kami perketat lagi akses masuk ke dalam dermaga. Termasuk seluruh pengguna jasa. Ini pelajaran bagi kami," ucap Jack kepada Klik Kaltim,






TINGGALKAN KOMENTAR