Kebut Pembangunan Polder Bontang Kuala; Pemkot Mulai Cari Pemilik Lahan untuk Dibebaskan

BONTANG- Pemerintah Kota Bontang bergerak cepat melanjutkan rencana pembangunan polder Kelurahan Bontang Kuala pasca proyek multiyears contract pembangunan jalan layang batal dilakukan.

Kepala Bidang Sanitasi, Air Minum, dan Sumber Daya Air Dinas PUPRK Bontang Edi Suprapto mengatakan pada 2021 lalu proses penyusunan Feasibility Study (FS) dan Detail Engineering Desain (DED) sudah dikerjakan. 

Dalam dokumen itu lahan yang dipersiapkan sekitar 10 hektar. Lokasinya berada di dekat rencana pembangunan jalan Lingkar Bontang Kuala - Tanjung Laut Indah. 

Kolam polder ini bertujuan untuk menjadi tempat penampungan air saat debit meningkat, selain mengantisipasi banjir air laut juga untuk banjir di tengah kota. 

"FS dan DED sudah ada. Tapi waktu itu tidak dilanjutkan karena ada prioritas lain. Setelah ini kami akan lanjut lagi prosesnya," ucap Edi pada Senin (18/8/2025). 

Lebih lanjut, Pemkot Bontang akan menginventarisasi lahan yang sempat ditetapkan. Dengan mencari pemilik untuk dibebaskan. 

Kemudian pengurusan dokumen izin lingkungan juga akan berjalan. Namun draft usulan penyusunan baru akan dikerjakan pada 2026 mendatang. 

"Karena ini kami ambil wilayah pesisir jadi musti ada izinnya. Ini marathon kami kerjakan," sambungnya. 

Pembangunan lolder nantinya juga dilengkapi dengan fasilitas lainnya. Dari catatan Klik Kaltim biaya pembangunan polder membutuhkan sekitar Rp80 miliar. 

Program ini pun bisa cepat dikerjakan setelah semua kondisi lahan clear dan sudah dibebaskan. Polder Bontang Kuala juga diyakini bisa menampung 500 ribu kubik air.  "Kalau ada pemilik pasti dibebaskan. Cuman kami akan koordinasi dulu," pungkasnya.