•   01 May 2024 -

Gelar Aksi, Ratusan Warga Tolak Kenaikan Tarif PDAM

Bontang - Ichwal Setiawan
08 Mei 2017
Gelar Aksi, Ratusan Warga Tolak Kenaikan Tarif PDAM Perwakilan massa menggelar orasi di depan kantor PDAM Tirta Taman Kota Bontang, Senin (8/5/2017)

BONTANG.KLIKKALTIM - Aksi demonstrasi warga Bontang atas kenaikan tarif dasar air mencapai 120 persen berjalan dinamis. Demontrasi yang digelar di dua lokasi, Kantor PDAM Tirta Taman dan Rumah Jabatan Walikota ini dihadiri langsung Walikota Bontang, Neni Moerniani, Senin (8/5/2017).

Massa demonstrasi yang hadir sekitar 500-an orang ini memulai aksi mereka sejak pukul 09.00 Wita di kantor PDAM Tirta Taman, jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Gunung Elai, Kecamatan Api Api. Hampir sekitar 4 jam aksi dilakukan di lokasi ini, kemudian bergeser ke Rumah Jabatan Walikota, jalan Awang Long, Kelurahan Bontang Baru, Kecamatan Bontang Utara.

Pantauan Klik Bontang, belasan orator dari perwakilan sejumlah lembaga menyuarakan aspirasi mereka di hadapan ratusan massa yang berkerumun di depan kantor PDAM. Layanan loket pembayaran, terpaksa ditutup selama aksi digelar.

Selain itu, ruas jalan Brigjen Katamso, dari depan Yayasan Yabis sampai persimpangan empat jalan Bhayangkara (jalan tembus) diblokade polisi. Warga yang ingin melintas dialihkan ke jalan Ahmad Dahlan (pisangan). Namun, menjelang siang salah satu ruas kembali dibuka oleh pihak keamanan.

Jalannya aksi, para massa meneriakka agar pemerintah kembali menerapkan tarif air lama, sebesar Rp 3.200 per kubiknya. Mereka mengeluhkan tingginya pembayaran air warga, tak seirama dengan pendapatan mereka saat ini.

Penanggung Jawab Aksi, Muhammad Muqrim menyatakan kebijakan pemerintah menaikan tarif air tidak tepat. Pasalnya kondisi ekonomi saat ini sedang lesu, penyusuaian tarif baru justru mencekik ekonomi masyarakat Bontang.

“Kami meminta pemangku kebijakan, Walikota dan stakeholdernya segera menerapkan tarif dasar air yang lama. Karena tarif sekarang sangat membebani rakyat kecil,” seru Muqrim sembari berdiri di mobil pick up hitam, dengan full set sound sistem.

Terkait jumlah massa, Muqrim mengaku pihaknya sengaja membatasi peserta karena permintaan aparat keamanan. Selain itu, dirinya pun ingin agar aksi ini berjalan kondusif.

Begitupun, Ormas PEKAT, Muhammad Rizal menyurakan hal serupa. Dirinya mengajak, warga dan peserta aksi untuk menuntut keadilan atas kebijakan pemerintah saat ini. Opsi untuk menaikan tarif, dianggap mencekik warga, khususnya warga miskin.

Ditengah aksi, Walikota Bontang Neni tampak hadir dengan pengawalan ketat oleh petugas. Dia bersama Kapolres Bontang, AKBP Andy Ervyn melintas di kerumunan massa yang hadir segera menuju kantor PDAM Bontang.

Tak lama berselang, perwakilan demonstrasi diundang ke dalam ruang rapat PDAM untuk mencari solusi alternatif atas aksi yang dilakukan masyarakat. (*)




TINGGALKAN KOMENTAR