•   10 May 2024 -

Dilema Pedagang Pasar Rawa Indah; Bertahan Tak Ada Pembeli, Ditinggal Lapak Disegel

Bontang - M Rifki
17 Februari 2022
Dilema Pedagang Pasar Rawa Indah; Bertahan Tak Ada Pembeli, Ditinggal Lapak Disegel Situasi lapak milik Sitti di Lantai 3, Blok B, Gedung Pasar Taman Rawa Indah lengang saat disambangi wartawan/M Rifki - Klik Kaltim

KLIKKALTIM.COM -- Sitti Arifah duduk termangu di Lapaknya, di lantai 3, blok B, gedung Pasar Taman Rawa Indah, Kamis, (17/2/2022) menjelang petang. 

Dagangan bumbu dapur kemasan menggantung di bawah langit-langit, menutupi sedikit cahaya lampu di kios mungilnya. Tumpukan barang dagangan lainya tersusun bertingkat di dinding lapak berukuran 2x3 meter itu. 

Di lantai 3 tak seperti pasar pada umumnya, lorong-lorong blok pedagang nampak lengang, pintu kios banyak tertutup rapat. 

Di blok itu, lapak Sitti sangat mencolok. Hanya dirinya yang tetap berjualan. Lapak tetangganya memilih ditutup, karena sepi pembeli.

Sejak pagi Sitti sudah di lapaknya, hingga menjelang petang belum satupun dagangannya laku. 

"Kosong memang sudah ini pembeli selama tiga hari tidak ada. Bagaimana mau bertahan hidup kasian," ucap Sitti Arafah. 

Kondisi Najiah, pedagang baju tak jauh berbeda. Di lantai yang sama dengan Sitti, Najiah berjualan di lorong sepi. 

Blok lantai 3 gedung pasar memang lengang, pembeli hanya satu-dua saja yang berbelanja. Itupun langganan lama. 

Sejak dioperasikan Juli 2020 lalu, penataan lapak diprotes pedagang. Protes yang disuarakan berbalas janji pengelola pasar, yang hingga sekarang urung terwujud. 

"Sehari ada satu pembeli saja sudah beruntung sekali ini mas," kata dia saat disambangi Klikkaltim.com, Kamis (17/2/2022). 

Najiah menggerutu, di bangunan pasar lama, ia punya 4 petak kios berdempetan. Setelah migrasi ke bangunan baru, posisi lapaknya dipecah tak berdampingan seperti kondisi awal. 

"Kalau dulu lapak saya berdempetan satu sama yang lainnya. Nah, sekarang harus mencar-mencar jadi kan susah," ungkapnya. 

Pernah berfikir untuk berjualan di pinggir jalan. Namun, modal tidak mencukupi untuk menyewa kios-kios yang ada sepanjang Jalan KS Tubun. 

"Pasrah, kalau ada pembeli sukur, kalau tidak ada yah pasrah," ucapnya. 

Berjualan di Pinggir Jalan 

Tak sedikit pedagang putus asa, berjualan di gedung baru Pasar Tamrin. Sebagian memilih meninggalkan lapaknya, kemudian berdagang di pinggir jalan KS Tubun. 

Salah satu pedagang di Jalan KS Tubun, mengaku putus asa berjualan di pasar yang baru. Tiga bulan berjualan di lantai 3 Pasar Tamrin penghasilan sangat minim. 

Ia memutuskan berdagang buah di jalanan, ketimbang bertahan di gedung baru. 

"Tetapi, karena urusan perut semua tidak bisa di kompromi kan. Jadi biar saja kosong lapak saya di atas," terangnya. 

Lapak Disegel Pemerintah 

Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (Diskop-UKMP) Sejak Desember 2021 lalu, menyebar surat teguran kepada 270 lapak yang berada di Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin). 

Dari penelusuran Klikkaltim.com, kios yang kosong ditempeli surat, mulai teguran pertama hingga penyegelan. 

Kebanyakan kios dengan surat itu terpasang di lantai 3 dan 4. 

Kepala Diskop-UKMP, Kamilan mengatakan, sebanyak 245 kios diterbitkan surat teguran ke tiga. Sementara 24 kios mendapat peringatan kedua dan 1 kios surat teguran pertama. 

Menurutnya, kios tersebut merupakan aset Pemkot yang seharusnya dimanfaatkan. Sementara, kalau terbengkalai berhak diambil alih. 

Hanya saja, pedagang diberikan waktu selama satu bulan untuk kembali mengisi lapaknya. 

"Kita akan tarik kalau lapak itu tidak diisi. Bahkan, semuanya sudah dikomunikasikan ke pemilik lapak," kata Kamilan. 

Kamilan mengaku, kunci ramainya pasar berada di pedagang itu sendiri. Bila saja mereka tertib untuk mau berjualan sesuai dengan kiosnya, pembeli pun juga akan meramaikan pasar. 

Selain itu, dirinya juga akan melangsungkan penataan ulang skema penempatan kios. 

Nantinya, lantai satu dan dua akan ditempati para pedagang sembako, serta kios basah. 

Untuk lantai tiga dan empat akan diberikan untuk pedagang aksesoris, baju dan sebagainya.

Penataan ulang ini dilaksanakan untuk kembali menghidupkan aktivitas jual beli di dalam Gedung Pasar Tamrin.

"Kuncinya kan cuma satu pedagang di pinggir jalan naik ke atas. Kami akan bahas ulang itu," pungkasnya.




TINGGALKAN KOMENTAR