•   11 May 2024 -

Demi Pedagang, Kantor Samsat Pembantu di Berbas Pantai Ditutup

Bontang - M Rifki
08 Maret 2022
Demi Pedagang, Kantor Samsat Pembantu di Berbas Pantai Ditutup Kantor Samsat pembantu yang berada di Kelurahan Berbas Pantai, Kecamatan Bontang Selatan, dibongkar lantaran tempat yang akan dipakai oleh pedagang/ M Rifki- Klik Kaltim. 

KLIKKALTIM.COM- Kantor Samsat pembantu di Kelurahan Berbas Pantai, Kecamatan Bontang Selatan ditutup. 

Petugas terpaksa menutup layanan pembayaran pajak kendaraan ini lantaran lokasi ingin digunakan pedagang setempat. 

Gedung yang sudah ditempati sejak dua tahun lalu ini, difungsikan untuk layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor. Bahkan, saat peresmian dihadiri Gubernur Kaltim Isran Noor, September 2020. 

Tetapi, seiring berjalan waktu, muncul protes dari pedagang.  

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Bapenda Kaltim Wilayah Bontang, Syarifah Asfihaini, menyampaikan atas desakan itu akhirnya Kantor Samsat Pembantu Berbas Pantai dibongkar per, Rabu (9/3/2022). 

Padahal, per hari layanan Samsat Pembantu tersebut bisa menyerap retribusi PKB senilai Rp 50 juta hingga Rp 70 juta per hari. 

Tetapi, karena hanya berstatus pinjam pakai, akhirnya dibongkar dan layanan dialihkan ke Kantor Samsat yang berada di Kelurahan Gunung Elai atau Tanjung Limau. 

"Kita sudah tutup sejak Senin lalu. Sangat disayangkan aja kalau harus dibongkar. Padahal potensi layanan dan serapan pajak cukup besar per harinya," kata Syarifah saat ditemui Klikkaltim.com, Rabu (9/3/2022). 

Apalagi setiap tahunnya, Samsat memberikan dana bagi hasil dari retribusi PKB cukup besar. Pada 2021 saja ada sekira Rp 137 miliar. 

Sebelum melakukan pembongkaran, Syarifah mengaku telah berkomunikasi dengan instansi Pemkot Bontang agar layanan PKB di Berbas Pantai bisa tetap bertahan meski dengan ruangan yang kecil. 

Layanan di sini dinilai mempermudah akses cepat bagi para pemilik kendaraan yang akan membayar pajak tahunan. 

"Solusi akhirnya kami yang tutup. Jadi semua urusan pembayaran sentral di kantor induk Samsat Bontang," ungkapnya. 

Komunikasi untuk mempertahankan tempat tersebut menuai jalan buntu. Bahkan, secara komunikasi Syarifah pun sudah meminta Anggota DPRD Bontang agar bisa mempertahankan. 

Hanya saja, kembali kepada kebijakan Pemkot Bontang yang akan memfungsikan tempat tersebut sebagai pusat kuliner bagi masyarakat setempat. 

"Disayangkan aja. Padahal, yang bantu memasang paving blok juga dari kami biar akses gedung menjadi rapi dan terawat," pungkasnya.




TINGGALKAN KOMENTAR