Bontang Krisis Guru, Banyak yang Pensiun, Seleksi PPPK Belum Penuhi Kuota

BONTANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bontang masih kekurangan guru untuk mengajar di sekolah negeri pada 2025 ini. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya guru yang masuk masa pensiun.
Dari data yang dimiliki Klik Kaltim, pada seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) tahap 1 untuk guru hanya terisi 8 orang dari total kuota 58 formasi. Sementara di tahap ke II ini seleksi PPPK terdapat 75 orang lolos administrasi.
Kepala Disdikbud Bontang Bambang mengatakan, persoalan rekrutmen guru menjadi persoalan tersendiri. Pada 2023 lalu tercatat ada 58 guru sudah pensiun. Kemudian pada 2024 ada 32 yang pensiun. Kemudian pada 2025 saja ada 47 orang guru yang pensiun.
Dari data itu saja terbukti butuh banyak guru. Sementara Pemkot Bontang dilarang merekrut tenaga honorer di formasi guru.
"Artinya akan ada 137 guru yang pensiun. Sementara dalam setiap seleksi kuota formasi tidak semua terisi. Masalah guru ini yang paling pelik," ucap Bambang kepada Klik Kaltim, Rabu (12/2/2025).
Lebih lanjut, Disdikbud Bontang sedang melakukan analisis jabatan. Tujuannya menghitung kekurangan guru. Bambang mengakui banyak guru yang saat ini merangkap mengajar meski lintas bidang. Seperti misalnya guru kelas yang juga merangkap sebagai tenaga pengajar olah raga.
Persoalan pada 2024 lalu ada regulasi yang baru dalam seleksi. Dimana setiap pelamar formasi guru tidak boleh diisi orang yang mengajar di sekolah swasta. Pertimbangannya agar swasta tidak mengalami hal yang sama yaitu kekurangan guru.
"Tidak bisa dipungkiri. Karena ini konsekuensi. Kami akan konsultasi ke pemerintah pusat bagaimana solusinya," pungkasnya. (*)
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: