•   03 May 2024 -

Tawarkan Solusi atasi Konflik Manusia dan Buaya, BKSDA : Harus Hidup Berdampingan

Bontang - M Rifki
26 Oktober 2023
Tawarkan Solusi atasi Konflik Manusia dan Buaya, BKSDA : Harus Hidup Berdampingan Tangkapan layar konten Youtuber Fitriyani RISKA/ Ist- Klik Kaltim

KLIKKALTIM.COM- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim menjelaskan cara terbaik dalam pencegahan konflik manusia dan buaya di Bontang dengan cara hidup berdampingan.

Sebab, Kota Bontang mayoritas wilayahmya ialah sungai dan laut. Yang dimana itu merupakan habitat aslinya buaya sebagai binatang predator.

Kepala BKSDA Kaltim Ari Wibawanto menyebut, evakuasi buaya hanyalah penanganan taktis yang bersifat sementara. Kesadaran masyarakat untuk melindungi dan hidup berdampingan di habitat satwa juga perlu diwujudkan.

Dirinya mencontohkan sudah mengevakuasi buaya berukuran 3 meter dan 4,4 meter. Setelah itu buaya yang berukuran besar lainnya pasti akan kembali masuk ke pemukiman dengan sifat alaminya mencari wilayah teritori kekuasan. 

"Jadi cara dalam mengurai konflik dengan hidup berdampingan. Disatu sisi masyarakat harus sadar kalau sungai atau laut dekat tempat tinggal mereka ialah habitat buaya," ucap Ari Wibawanto. 

Baca Juga : Ambo Dilarang Masuk Kandang Riska, BKSDA Akui Kecolongan Saat Kunjungan Pertama

Dengan begitu pola aktivitas warga saat ada disungai atau laut harus lebih hati-hati. Semisal tidak lagi berenang ataupun membiarkan anak-anak untuk bermain dekat sungai. 

Kedua, jangan ada yang beraktivitas disungai pada malam hari. Karena buaya itu bisa saja muncul diwaktu yang sulit untuk ditentukan. 

Ketiga, selalu menjaga lingkungan agar tetap terlihat bersih. Jangan sekali-kali membuang sisa makanan kedalam air. Karena bisa jadi buaya menunggu dibawah karena ingin mencari makan. 

"Hal-hal itu harus lebih intens disosialisasikan. Bagaimana hidup berdampingan dengan buaya," sambungnya. 

Dirinya berharap kasus di Kelurahan Guntung dan di Loktuan beberapa waktu lalu menjadi peristiwa terakhir. BKSDA juga akan selalu siap apabila dibutuhkan dalam hal mengevakuasi buaya yang dinilai rentan menyerang manusia. 

Lebih lanjut Ari Wibawanto berharap buaya yang sudah dievakuasi bisa kembali dilepas liarkan. Karena dengan mengevakuasi bukan merupakan solusi panjang. 

Evakuasi merupakan kepentingan keselamatan bagi masyarakat Guntung. Karena sudah pernah terjadi korban akibat terkaman buaya. 

"Kita tidak mau jadi kambing hitam atas tindakan evakuasi. BKSDA Kaltim evakusai buaya besar berdasarkan usulan warga. Kalau mau dilepas kami akan lakukan. Tapi bukan hanya 1 tapi seluruh buaya," ungkapnya.




TINGGALKAN KOMENTAR