•   18 October 2024 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Selepas Buaya Riska Direlokasi, Mimpi Ambo dengan Kandang Baru 'Putrinya' (Jilid 2)

Kaltim - Asriani
15 Juli 2024
 
Selepas Buaya Riska Direlokasi, Mimpi Ambo dengan Kandang Baru 'Putrinya' (Jilid 2) Tangkapan layar Buaya Riska bersama Ambo di dalam air/Youtube Fitriyani Riska

KLIKKALTIM.COM - Duduk termangu di beranda rumahnya, di pinggir Sungai Guntung, Kecamatan Bontang Utara, Rabu (10/7/2024) siang, Ambo terus menatap sungai di depan rumahnya. 

Sungai yang sering didatangi Buaya Riska, satwa yang dirawat sejak 25 tahun itu kini tak lagi berkesan baginya. 

Di sungai kecil dengan lebar 4 meter itu, Buaya Riska sering muncul 'minta' makan ke Ambo. 

Hubungan Ambo dan Riska mulai terjalin sejak reptil melata itu masih berukuran lengan pria dewasa. Hingga bobotnya mencapai 650 kilogram dan panjang 4 meter.

"Saya sudah anggap seperti anak sendiri," ujar Ambo sembari mengenang Buaya Riska di selasar rumahnya, di Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara. 

Buaya Riska dewasa kini direlokasi ke Tabang Zoo, Kutai Kartanegara yang berjarak 12 jam perjalanan dari rumah Ambo. 

Ambo berupaya agar Buaya Riska kembali ke habitatnya, di Sungai Guntung. Hidup liar di pepohonan bakau, bergumul dengan lumpur sungai diyakini membuat Riska jauh lebih tenang ketimbang di dalam kerangkeng konservasi. 

Alasan Buaya Riska Direlokasi 

Sudah hampir setahun atau tepatnya Oktober 2023 lalu, Buaya Riska direlokasi petugas buntut insiden serangan buaya terhadap manusia di sekitar pemukiman Ambo. 

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur merelokasi 4 buaya, termasuk Riska ke penangkaran. 

Ambo menyakini buaya yang menyerang warga bukan Riska, melainkan Buaya Ompong. Buaya ompong berukuran lebih besar ketimbang Riska, pun disebut lebih agresif. Ambo menyebut ompong karena gigi satwa itu tanggal sebagian. 

Kata Ambo, Buaya Ompong ganas berbeda dengan Buaya Riska yang disebut lebih ramah. Dengan Riska Ambo berani berenang dengan 'putri' itu. Adegan kebersamaan Ambo dan Riska di air juga ditayangkan di video youtube Fitriyani Riska berjudul "Paling Ekstrim! Terjadi, ambo turun keair berenang bareng buaya riska" 

Seluruh buaya yang direlokasi berjenis kelamin jantan, termasuk Riska yang disebut-sebut putri oleh Ambo. 

BKSDA terpaksa merelokasi satwa karena khawatir konflik manusia dengan buaya semakin meningkat. Pun reptil yang 'diamankan' rata-rata dengan panjang 3 meter. 

Dikembalikan ke Bontang

Upaya Buaya Riska kembali ke Bontang sudah dilakukan bahkan Pemerintah Provinsi Kaltim dan Pemkot Bontang disebut-sebut sudah meneken kesepakatan agar Riska kembali ke Bontang. 

Pemkot Bontang juga telah menetapkan lokasi untuk Buaya Riska. Pun rapat di internal hingga survei ke lokasi telah dilakukan pemerintah sejak tahun lalu. 

Keputusan pemerintah, buaya ini akan diboyong ke Bontang lalu ditempatkan di kandang baru. Lokasi kandang ini berada di Jalan Bete-Bete 1, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Kecamatan Bontang Selatan. 

Kandang berukuran 400 meter per segi ini berdiri di kawasan pesisir, dekat muara di sebelah selatan Bontang. Lokasi baru untuk Riska ini dipagar keliling dengan ulin tinggi sekitar 5 meter. 

Rumah baru Buaya Riska ini dibangun dengan biaya Rp 270 juta. Uang itu bersumber dari Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Kaltim Akmal Malik untuk penyediaan material kayu sebanyak 30 kubik dan ongkos pekerja. Sedangkan, lahan milik warga. Pun pembelian kayu itu disebut-sebut belum diganti. 

Mimpi Ambo agar Buaya Riska bisa dikembalikan ke Bontang masih samar-samar. Hingga hari ini tidak ada kejelasan, kapan Riska boyong ke kandang barunya. Pun berkali-kali ia menanyakan soal ini tak ada jawaban pasti.

"Kami nunggu info-info aja, sudah tidak pernah nanya karena jawabannya masih itu-itu saja bilangnya proses, tunggu aja sampai kapan tapi harapan itu tetap ada,” jelasnya.

Sekarang, Ambo masih menanti putrinya kembali ke Bontang. Asa Buaya Riska bisa bercengkrama lagi dengan dirinya masih menyala. Memproduksi konten-konten bersama untuk ditayangkan ke Youtube tetap jadi mimpi Ambo. 

Selepas kepergian Buaya Riska, konten-kontenya tak lagi seramai dulu. Dia tak tahu harus berapa lama menunggu. Tetap do benaknya, ia yakin Buaya Riska bakal kembali ke Bontang walaupun harus menanti lama.






TINGGALKAN KOMENTAR