•   02 May 2024 -

Begini Penjelasan Ketua IDI, Bisa Tertular Covid-19 Padahal Sudah Divaksin

Bontang -
08 Februari 2021
Begini Penjelasan Ketua IDI, Bisa Tertular Covid-19 Padahal Sudah Divaksin Ilustrasi --Pelaksanaan kick off vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Kota Bontang 27 Januari 2021/Dok Klikkaltim

KLIKKALTIM.COM - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bontang dr Suhardi menjelaskan alasan dirinya tertular Virus Corona padahal sudah divaksin Sinovac tahap pertama.

Saat dikonfirmasi, ia membenarkan jika dirinya terpapar virus corona meski telah mendapat suntikan vaksin.

"Iya saya terpapar covid-19 walau sudah dapat suntikan vaksin pertama," ujar Suhardi, Dokter spesialis jatung saat dikonfirmasi. Selasa (09/02/2021).

Dokter spesialis jantung ini menjelaskan, potensi tertular virus Sars-Cov-2 masih ada kendatipun sudah disuntik vaksin pertama.

Vaksin baru bisa bekerja setelah 2 kali penyuntikan. Dari vaksinasi tahap pertama ke tahap kedua membutuhkan minimal 14 hari.

"Suntik vaksin baru sekali tidak menjamin seseorang kebal dari Covid-19," ujar dr Suhardi saat dikonfirmasi wartawan, Selasa 9 Februari 2021.

Pria berkulit sawo matang ini mengikuti kick off vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Kota Bontang pada, 27 Januari kemarin.

Sehari-hari dr Suhardi menjalani profesinya sebagai tenaga medis. Pun berinteraksi dengan beberapa orang secara cukup sering.

Dijelaskan, kelompok rentan seperti kalangan nakes dan pelayanan publik yang banyak berintraksi dengan masyarakat masih berpotensi tertular sebelum vaksin bekerja efektif di dalam tubuh.

"Contohnya saya. Karena saya kan sering kontak dengan orang. Tetap ikut protokol kesehatan. Jangan sampai sebelum disuntik kedua justru terpapar corona," bebernya.

Ia pun meminta kepada para Nakes dan tokoh publik yang telah mendapat suntik vaksin pertama perlu waspada. Tetap mematuhi protokol kesehatan hingga penyuntikan tahap kedua.




TINGGALKAN KOMENTAR