•   14 May 2024 -

Badak LNG Dampingi Pengembangan Budidaya Rumput Laut Tihi-Tihi, Terapkan Inovasi Pelampung Ramah Lingkungan

Bontang - M Rifki
21 September 2023
Badak LNG Dampingi Pengembangan Budidaya Rumput Laut Tihi-Tihi, Terapkan Inovasi Pelampung Ramah Lingkungan Director & COO PT Badak NGL Teten Hadi Rustendi didampingi manajemen dan perwakilan Pemkot Bontang saat panen rumput laut di Tihi-Tihi, Kamis (21/9/2023) pagi. / M Rifki- Klik Kaltim.

KLIKKALTIM.COM - Badak LNG kembali memberikan pendampingan pengembangan budidaya rumput laut bagi warga Kampung Tihi-Tihi, RT 17 Kelurahan Bontang Lestari, Bontang Selatan. Berkat dukungan perusahaan, petani dapat memanen 300 kilogram rumput laut dalam kurun waktu 45 hari.

Proses panen yang digelar pada Kamis (21/9/2023) turut dihadiri manajemen perusahaan dan perwakilan Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang.  

Kegiatan Coorporate Social Responsibility (CSR) Badak LNG melalui program Menara Marina ini memang sudah berjalan sejak beberapa bulan lalu. Perusahaan tidak sekedar memberikan bantuan bibit kepada petani, tetapi juga mendampingi dalam perawatan.  

Director & COO PT Badak NGL Teten Hadi Rustendi memaparkan, dalam menjalankan program ini, Perusahaan tidak hanya berfokus meningkatkan hasil panen. Akan tetapi, juga diseimbangkan dengan penerapan program ramah lingkungan.

Baca juga: Badak LNG Tunjukkan Partisipasi dalam World Clean Up Day lewat Aksi “Saling Berbagi”

Sebelumnya petani menggunakan pelampung terbuat dari limbah plastik. Maka dari itu perusahaan mencetuskan inovasi Kapsul Pelampung Rumput Laut Ramah Lingkungan (Kapsurula). Penerapan Kapsurula dapat mengurangi limbah micro plastik. Kapsul pelampung yang terbuat dari bahan fiber ini didesain tahan benturan sehingga diyakini dapat bertahan selama 15 tahun.

Baca juga: Badak LNG Sigap Bantu Warga Korban Kebakaran Berbas Pantai

Metode ramah lingkungan juga diterapkan perusahaan dalam pengembangan potensi keramba apung di Tihi-Tihi. Dimana setiap keramba juga menggunakan limbah pipa pendingin air laut. Limbah tersebut aman bagi lingkungan karena masuk dalam kategori non B3.

Bukan hanya itu, Badak LNG juga memasang alat navigasi khusus agar rumput laut tidak tertabrak kapal yang melintas.

"Setelah petani vakum selama satu tahun, akhirnya budidaya rumput laut bisa kembali berjalan. Kita mendampingi mulai dari menanam, merawat, hingga memanennya tentu dengan metode ramah lingkungan," Teten Hadi Rustendi.

Baca juga: Baca juga : Ukir Prestasi Baru, Badak LNG Raih Penghargaan Internasional di Global CSR & ESG Awards 2023

Katanya, hasil budidaya rumput laut bisa meningkatkan ekonomi bagi masyarakat lokal. Setelah dikeringkan, rumput laut dapat diubah menjadi berbagai produk olahan.

Badak LNG juga sedang menyiapkan inovasi dalam pengelolaan rumput laut. Salah satunya dengan menyediakan alat pengering.

"Jadi warga saat musim pancaroba yang mayoritas nelayan tidak perlu khawatir untuk kehilangan mata pencaharian. Kami terus kembangkan potensi rumput laut di Tihi-Tihi," sambungnya.

Teten mengatakan, setiap perusahaan memiliki tanggung jawab mengembangkan wilayah sekitar. Mulai dari infrastruktur, pengembangan SDM, dan ekonomi warga. Maka dari itu Badak LNG membantu pengembangan lingkungan di Tihi-tihi.

Lebih lanjut Teten berharap semua sektor bisa terlibat. Kolaborasi yang baik bisa mempercepat peningkatan taraf hidup masyarakat setempat.

Selain kegiatan panen rumput laut, Badak LNG juga turut peduli terhadap dunia pendidikan. Di hari yang sama, perusahaan membagikan perlengkapan sekolah dan seragam olahraga kepada peserta didik SD Negeri 016 di Tihi-Tihi.

"Peduli dunia pendidikan masuk dalam prioritas unggul di Badak LNG,” ucapnya.

Disambut Baik Warga Tihi-Tihi

Ketua RT 17 Bontang Lestari Muslimin berterima kasih atas kepedulian perusahaan terhadap masyarakat.

Menurutnya program tersebut sangat membantu warga setempat, apalagi mayoritas warga di Tihi-Tihi bertumpu pada penghasilan tunggal sebagai petani.

"Kami berterimakasih atas bantuan dan suport Badak LNG. Karena ini bisa menjadi potensi penghasilan baru di luar dari nelayan," terang Muslimin.

Dirinya juga berharap Tihi-Tihi bisa menjadi salah satu destinasi wisata. Khususnya melalui keramba apung dan budidaya rumput laut.

"Semoga Tihi-Tihi bisa dikunjungi warga dari luar daerah. Jadi potensi wisata baru di Bontang," terangnya.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Ahmad Aznem mengaku Tihi-Tihi sangat berpotensi untuk dikembangkan. Apalagi banyak perusahaan yang mendampingi dalam pengembangan wilayah.

Dengan begitu masyarakat lebih produktif dalam meningkatkan usaha. Serta membangun wisata yang bisa dikenal oleh warga luar daerah.

"Ini potensi baru. Harus dikembangkan bersama-sama. Seperti halnya di Kampung Malahing," terang Aznem. (*)

Baca juga: Wujudkan Komitmen Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat, Badak LNG Kembali Jalankan Program Bedah Rumah

Baca juga: Kelola Limbah Operasional Non B3, Badak LNG Torehkan Prestasi di AREA Awards 2023




TINGGALKAN KOMENTAR