Anggaran Kementerian ESDM Dipangkas Rp 1,7 Triliun, Pemkot Bontang Khawatir Program Jargas Gratis Kena Imbas

BONTANG- Pemerintah Kota Bontang khawatir program pemasangan Jaringan gas (Jargas) gratis batal dilakukan. Kekhawatiran itu muncul setelah ada efisiensi anggaran di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam Kota Bontang, Moch Arif Rochman mengatakan, kekhawatiran ini setelah kebijakan efisiensi di Kementerian ESDM mencapai Rp1,7 Triliun.
Jumlah yang besar itu pastinya akan berdampak ke program yang telah disusun di 2024 lalu oleh Kementerian ESDM. Untuk memastikan hal itu Pemkot Bontang dalam waktu dekat akan mengajak DPRD untuk mendatangi Kementerian ESDM.
"Tujuannya memastikan apakah program jargas tetap berjalan. Kami juga khawatir pembangunan itu terkena dampak efesiensi," ucap Moch Arif Rochman kepada Klik Kaltim.
Diketahui sejak akhir 2024 lalu Kementerian ESDM melalui Lembaga Kajian Teknis (Lemtek) Universitas Indonesia sedang melakukan rencana pembangunan jargas.
Di awal pasca Bontang masuk daerah prioritas. Tim Lemtek UI melakukan survei dari jumlah usulan. Dari total 11 ribu sambungna uang diusulkan. Hanya 10.522 yang dinyatakan siap untuk dibangun.
Bahkan usai mensurvei saat ini Kementerian ESDM sedang menyusun terkait rencana anggaran dan biaya (RAB) setelah verifikasi lapangan.
"Kalau tahapan tetap lanjut sih informasinya. Pekan lalu kami sudah kelapangan untuk penentuan Regulatory Sistem (RS)," pungkasnya.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: