•   26 April 2024 -

Andi Faiz Kritisi RSUD Beli Mobil Baru, Harusnya Ikuti Aturan Pemerintah

Bontang - M Rifki
10 Januari 2022
Andi Faiz Kritisi RSUD Beli Mobil Baru, Harusnya Ikuti Aturan Pemerintah Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam/Klik Kaltim.

KLIKKALTIM.COM- Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam mengkritisi rencana RSUD Taman Husada membeli 8 mobil dinas baru untuk dokter spesialis. 

Alasannya, karena porsi suntikan dari APBD Bontang lebih besar ketimbang pendapatan yang diperoleh dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). 

"Pemkot kan sudah terbitkan larangan pengadaan mobil dinas baru di semua OPD. Harusnya tunduk sama aturan itu, toh anggaran dari daerah juga lebih besar kok," kata Andi Faizal Sofyan Hasdam saat dikonfirmasi Klikkaltim.com, Selasa (11/1/2022). 

Klik Juga : RSUD Bontang Beli 8 Mobil Dinas Baru Tahun Ini

Ia menyarankan agar rumah sakit mengikuti skema pembiayaan seperti pemerintah, memberi uang tunjangan kendaraan bukan beli baru. 

"Boleh lah memakai BLUD cuman kan masih di subsidi menggunakan APBD juga. Harusnya, ikutin aturan main dari pemerintah. Jangan asal menentukan kebijakan apalagi yang tidak menguntungkan," ucapnya. 

Senada dengan Ketua, Anggota Komisi II DPRD Bontang, Bakhtiar Wakkang, juga menyampaikan kekecewaannya kepada RSUD Taman Husada. 

Meski, peruntukkannya sarana prasarana. Namun, bijaknya RSUD meningkatkan pelayanan. 

"Saya kecewa, kenapa RSUD tidak mengikuti instruksi Pemkot Bontang," kata BW. 

Klik Juga : Pemkot Tiadakan Pembelian Mobil Dinas, Pejabat Bakal Diberi Uang Tunjangan Kendaraan

Wakil Direktur Bagian Keuangan RSUD Bontang Aspiannur, membenarkan proporsi anggaran rumah sakit masih didominasi dari APBD. 

Target pendapatan dari BLUD tahun ini senilai Rp 58 miliar. Sedangkan suntikan APBD, sebanyak Rp 79 miliar.  

Dana dari pemerintah itu diperuntukkan pembayaran gaji PNS berjumlah 398 orang, pembiayaan operasional, dan belanja modal pemenuhan alat kesehatan.

"APBD hanya menampung pembiayaan gaji PNS, operasional RSUD soal pembayaran listrik dan air, serta belanja jasa pemenuhan alat kesehatan," kata Aspianur. 

Sedangkan alokasi pembelian 8 mobil dikhususkan untuk dokter spesialis menggunakan anggaran BLUD. 

"Untuk transportasi mereka bekerja. Agar memudahkan mobilitasnya saat dipanggil untuk keadaan darurat," pungkasnya.




TINGGALKAN KOMENTAR