•   29 April 2024 -

85 Persen Sekolah di Bontang Siap Gelar PTM Juli

Bontang - M Rifki
19 Mei 2021
85 Persen Sekolah di Bontang  Siap Gelar PTM Juli Pelajar SD 001 Bontang Selatan mengikuti simulasi Pembelajaran Tatap Muka dan ujian sekolah, Senin (5/4/21)/Yayuk Sugiarseh

KLIKKALTIM.COM -- Sudah 85 persen sekolah di Bontang siap mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Juni mendatang. 

Diyakini jumlah sekolah akan bertambah selepas verifikasi Tim Satgas COVID-19 selesai. 

Saat ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) hanya menunggu hasil verifikasi tim Satgas COVID-19. 

Tim Satgas COVID-19 memverifikasi kelayakan sekolah sesuai protokol kesehatan. Sekolah yang dinyatakan lolos syarat bisa menggelar sekolah tatap muka Juni nanti. 

Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Disdikbud Bontang Saparudin mengatakan, seluruh sekolah telah mengajukan kesiapan menggelar PTM. 

Mereka berupaya memenuhi 19 syarat protokol kesehatan. Seperti, tempat cuci tangan, alat pengecekan suhu, serta beberapa item lainnya. 

"Kalau kesiapan sudah. Ini tinggal menunggu hasil pemeriksaan syarat standar prokes setiap sekolah," bebernya. 

Kalau dari laporan yang diterima, seluruh sekolah telah memenuhi syarat. Sebab ada 85 persen sekolah yang memang ambisi untuk melaksanakan PTM. 

Sejauh ini belum ada kendala yang dilaporkan tim satgas selama waktu verifikasi. 

"Saya rasa tidak ada kendala. Hanya tinggal menunggu, kan tim satgas juga butuh waktu untuk verifikasi," ujarnya. 

Ia pun memastikan, PTM bakal tetap dilaksanakan sesuai jadwal, yakni Juni nanti. 

Jika hasil verifikasi bisa keluar sebelum jadwal PTM yang ditetapkan. Maka simulasi PTM akan digelar awal Juni. Sehingga pertengahan bulan, aktivitas mengajar di sekolah bisa resmi kembali dibuka. 

"Insya allah pasti. Kesiapan prokes sekolah sudah matang semua dari pantauan Disdikbud. Karena kami awasi," tuturnya. 

Saparudin menambahkan, seluruh pemenuhan syarat protokol kesehatan menggunakan biaya dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) masing-masing. 

Jadi tidak alasan pihak sekolah tidak bisa memenuhi fasilitas penunjang prokes. 

"Makanya kami berani pastikan, karena sebagian anggaran Bos itu harus dialihkan ke prokes. Kecuali kasus Covid-19 kembali naik, nah itu diluar kehendak kita sudah," kata Saparudin lagi. 




TINGGALKAN KOMENTAR